instagram twitter facebook google+ tumblr

Aulia's Story

  • Home
  • About
  • Sitemap
  • Blog
    • Jajan
    • Jalan-Jalan
    • Story
  • Beauty
  • K-Things
  • Review
  • Tutorial

Blog yang Cocok Dibaca Pas Lagi Gabut! - Kalau lagi gabut atau bingung mau ngapain, biasanya kita bakal rebahan atau mainin hp entah itu main game, lihat-lihat foto atau yang lainnya. Nah, daripada ga jelas kan aktivitasnya, kamu bisa loh baca-baca blog yang bakal disebut di bawah ini! Sebenernya bingung, bakal disebut blog atau media online. Soalnya beberapa yang kusebut ini bakal campur yaa. Langsung aja yuk!

Mojok


Buat yang satu ini, bisa kamu akses via mojok.co. Kenapa aku rekomendasiin? Soalnya:
  • bahasanya mudah dipahami
  • tulisannya detail
  • ada info referensi juga
  • berdasarkan data
  • opininya menarik

Yah boleh dicoba dibaca aja beberapa artikelnya dan boom! kamu ga bakal sadar kalau kamu udah baca 80% dari keseluruhan artikel saking asik bacanya.

Magdalene


Yang satu ini bisa dibilang banyak bahas isu feminisme atau yaa tentang perempuan. Awalnya aku tau karena follow Instagram-nya. Tapi, biasanya seminggu sekali itu akun mereka posting tentang "artikel pilihan minggu ini". Wah, karena penasaran akhirnya kubuka web-nya. Ternyata, selain tentang isu-isu perempuan, mereka juga bahas tentang hal yang katanya tabu di masyarakat, kayak tentang seksualitas. 

Coba buka aja dan baca-baca artikelnya. Banyak pembahasan yang menarik dari berbagai macam perspektif!

Tirto


Kalau ini sih sebenarnya media online banget yaa. Tapi, kenapa aku tulis di sini? Soalnya, aku termasuk sering buka situs webnya. Di sini, banyak banget bahas hal-hal yang lagi viral, berita terbaru dan ada juga tulisan-tulisan opini yang menarik.

Selain itu, artikelnya biasanya detail, lengkap, panjang, tapi tetap enak dibaca. Di halaman utama juga ada infografik yang bisa kamu baca kalau lagi mau baca berdasarkan visual.

Wolipop


Subdomain dari detik ini udan aku kenal dari lama dibanding beberapa yang disebut di sini. Biasanya sih, kalau pas lagi bosen, istirahat, atau cari inspirasi pas masih sekolah di SMK, aku suka buka wolipop ini.

Isinya macem-macem sih. Mulai dari hal-hal yang lagi populer, artikel tentang makanan, makeup, skincare bahkan zodiak juga ada! Eits, jangan dianggap serius ya, bisa dijadiin buat hiburan aja. Menurutku, web ini cocok juga kok buat remaja soalnya pembahasannya ringan gitu.

Hipwee


Sejenis sama Wolipop. Web ini udah aku kenal dari zaman pas masih SMK. Aku tiap hari suka buka dan baca bagian yang artikel populer sepanjang masa, sebulan terakhir sama seminggu terakhir. Banyak info baru yang awalnya aku ga tahu, akhirnya jadi tahu. Bener-bener entertaining sih menurutku.

im-lynn


Buat kamu yang suka travelling, kayaknya bakal cocok banget deh sama blog yang satu ini. Yap, travel blogger yang satu ini sampai sekarang masih aktif share tentang perjalanannya di Indonesia dan negara-negara lain kayak Korea Selatan, Jepang, Thailand, dan lain-lain. Cocok banget nih diakses biar berasa ikut jalan bareng juga hehe.

ririeprams


Siapa yang suka cari-cari info tentang makeup? Nah, aku yang dulu masih banyak belajar soal makeup ngerasa beruntung banget ketemu blog satu ini. Yap, ririeprams. Dulu, sebelum aktif nge-youtube, aku rajin banget loh baca blognya buat tahu tentang makeup.

Aku suka soalnya kondisi kulitnya hampir mirip aku. Dan aku cukup kaget ternyata masih sering update di blog. Soalnya, biasanya beauty blogger yang awalnya aktif di blog, pas pindah jadi beauty youtuber, blognya jadi dicuekin. Tapi ini engga!

Nah, itu dia 7 Blog yang Cocok Dibaca Pas Lagi Gabut! Sekarang gabutnya kamu bakal lebih bermanfaat soalnya pasti ada info atau pengetahuan baru yang bakal nempel di otak nih hehe. Semoga bermanfaat ya!
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar

Break The Limit - Membuat judul seperti ini, memang jarang kulakukan di blog ini. Tapi, tiba-tiba aku teringat film dokumenter BTS yang berjudul "Break The Silence" saat sedang bertukar pesan teks dengan seseorang yang saat ini menjadi calon masa depanku. Saat itu, pesannya berisi tentang beberapa kelemahan dan juga keterbatasanku yang tentu saja berhubungan dengan sikapku selama ini. Tapi, lambat laun beberapa kelemahan dan keterbatasanku bisa berubah menjadi semakin membaik dan mengarah ke arah yang positif. Saat ini aku mampu memecahkan dan menghancurkan beberapa keterbatasanku karena suatu hal. Oleh karena itu, kupikir aku harus menulis sesuatu dengan judul "Break The Limit".

Tak pernah terpikirkan sedikit pun olehku untuk memecahkan atau bahkan menghancurkan banyak keterbatasan yang selama ini selalu menemaniku. Yang kulakukan setiap harinya hanya "menerima" dan menjalaninya hingga aku bisa melepaskan keterbatasanku sendiri dengan mudah tanpa perlu mendengar banyak hal menyakitkan lagi.

Tapi siapa sangka, hanya karena beberapa ucapan yang biasanya tak pernah mempan untukku, akhirnya aku bisa menerima dan mencoba untuk mengatasi banyak batasan yang ada di dalam diriku. Hal pertama yang harus aku lakukan tentunya adalah dengan menghancurkan tembok pembatas yang ada di dalam diriku secara perlahan.

Meski pun aku tahu aku tidak akan pernah bisa menghancurkan langsung tembok pembatas itu, tapi tidak ada salahnya dengan menghancurkannya secara perlahan. Aku juga tahu ada tembok pembatas yang amat keras dan sulit untuk kuhancurkan. Jadi, aku memilih untuk menghancurkan tembok-tembok yang kurasa mudah dan bisa kuhancurkan dengan 1 pukulan saja.

Ya, dari pada tidak sama sekali. Mungkin aku akan tetap berada di balik tembok itu tanpa tahu ternyata hidupku bisa menjadi lebih ringan tanpa adanya tembok pembatas itu.

Bagaimana cara menghancurkan kelemahan diri sendiri?

Berani
Seseorang mengatakan padaku bahwa aku harus menjadi seseorang yang lebih berani dari diriku yang biasanya. Aku harus berani menolak hal-hal yang bukan menjadi kewajibanku, aku harus berani mengatakan tidak, aku harus berani mengambil sikap, menjelaskan dan mengungkapkan sesuatu yang terasa mengganjal, juga berani dalam hal yang lainnya.

Berani bukan artinya aku menjadi lemah karena bisa menolak. Tapi, aku menghargai hak-hak yang harus kulakukan.

Berani juga bukan berarti aku tidak menuruti perintah. Tapi, aku juga ingin bisa melakukan hal-hal yang kuinginkan. Aku hanya tidak ingin menjadi tertekan.

Dorongan
Jika tidak ada dorongan, bahkan aku tidak akan pernah berpikir untuk menghancurkan semua keterbatasan dan kelemahanku. Tapi, karena ada dorongan atau support yang selalu ku terima setiap harinya, aku berhasil menghancurkannya sedikit demi sedikit. Oleh karena itu, menurutku harus ada seseorang yang bisa membantuku untuk terus berjalan maju dan mau mendengarkan keluh kesahku.

Berpikir ke depan
Selama ini yang kulakukan memang hanya menjalani hari-hariku dengan melihat tembok pembatasku agar tidak keluar dari jalur. Tapi ternyata, aku tidak pernah berpikir apa yang akan terjadi di depan nanti. Hal-hal seperti ini nyatanya membuat aku tidak nyaman bahkan hampir membuatku menjadi sangat depresi. Kurasa, tidak mungkin bukan aku akan terus-terusan merasa ada banyak beban atau pun tekanan dengan menerima segala hal yang membuatku cukup frustasi setiap harinya nanti?

Ah memikirkannya saja cukup membuatku tertekan. Karena hal ini, aku akhirnya berani untuk memecahkan beberapa keterbatasan dan kelemahanku. Dan di masa depan aku akan berusaha untuk tidak membuat orang-orang yang ada di sekitarku akan merasakan hal yang sama sepertiku sebelumnya.

Untuk kamu yang aku maksud dalam ceritaku di Break The Limit ini, terima kasih banyak. Hanya kamu yang mampu membantuku untuk memecahkan dan menghancurkan banyak kelemahan dan keterbatasanku. Meski pun aku tahu jalan yang kulalui bisa membuatku jatuh, tapi kamu selalu membantu menuntunku ke arah yang lebih baik. Terima kasih :)
Share
Tweet
Pin
Share
1 komentar
Kembali ke 7 - Sebenarnya, ini itu cerita pendek yang aku buat waktu base idm opfoll dan syaratnya harus buat cerita pendek yang berhubungan sama angka 7. Dan akhirnya, aku buat cerita pendek ini. Jadi, aku mau share juga di blog hehe. Kebetulan inget pernah buat ini pas lagi rapihin notes di hape. Tapi, ceritanya aku modif dikit pake beberapa penambahan kata atau kalimat. Isi cerita tetap sama kayak yang aku ceritain via Twitter hehe.

Ceritanya tentang seseorang yang pernah mencoba untuk pergi, tapi kembali lagi karena tahu itu adalah rumah. Tempat yang selalu menunggu dan menerima kita untuk kembali.

So, let's begin!

--

Hembusan angin masih tetap berasa sama di sekitar sini. Hanya saja, kurasa ada banyak beberapa tetangga yang tidak lagi kukenali. Tempat ini mencolok dengan sendirinya karena terlihat sudah tua dibanding tempat-tempat di sekitar yang terlihat lebih baru.

Ku tundukkan pandanganku ke bawah. Dan yaa, akhirnya, aku kembali menapakkan kakiku ke sini. Aku terdiam dan melihat pijakan kakiku. Jujur saja, aku masih tak sanggup untuk melihat ke depan. Ku hembuskan nafasku dengan perlahan lalu melihat ke arah pagar kayu yang bertuliskan angka 7.

Angka yang saat ini menjadi favoritku dan menjadi angka yang memiliki banyak kenangan baik untuk diingat. Tapi, karena pernah membenci angka 7, aku sedikit malu menatap nomor tersebut yang ada di depanku.

Saat ku lihat ke dalam pagar, suasananya tetap terlihat sama seperti saat terakhir aku melihatnya. Tenang dan menyejukkan. Satu pemikiran terlintas di pikiranku. Aku sendiri tak paham kenapa aku dengan beraninya pergi meninggalkan tempat ini.

Setelah berpikir sedikit karena ragu saat akan memasukinya, akhirnya ku buka pagar kayu yang sedari tadi kupandangi. Aku pun melangkah dan melihat keadaan sekitar. "Ah, ternyata rumput di sini semakin tinggi. Pohon di sana juga terlihat sudah tumbuh menua.”

Semakin jauh langkahku dari pagar, tak terasa sekarang aku sudah semakin mendekat dengan pintu. Di depan pintu itu masih tertera dengan jelas tulisan “Selamat Datang di Rumah No. 7”. Sampai saat ini pun aku tak tahu kenapa tertulis “Rumah No. 7” dibanding dengan nama keluarga.

Aku sangat gugup. Tanganku sedikit gemetaran. Tapi, tetap kubuka pintu rumah ini. Terdengar bunyi lonceng kecil yang berada di dalam rumah. Tubuhku membeku. Ku pandangi seisi rumah namun aku tak bisa menahannya lagi. Kepalaku refleks langsung menunduk. Sungguh, aku tak tahan. Kakiku lalu terjatuh sendiri ke lantai, kedua tanganku mengepal, dan mataku mengeluarkan air mata sedikit demi sedikit.

Tiba-tiba saja aku ingat sesuatu yang terjadi di sini. Saat itu aku memang bodoh dan tak bisa berpikir panjang lebar. Pikiranku sempit. Ku ingat saat aku sedang mencoba mengiriskan pisau di lengan. Aku selalu berpikir untuk mengakhiri hidupku karena terlalu sering merasa sakit. Dan mereka selalu datang. Mereka terus mengucapkan hal-hal yang pada awalnya aku anggap tak membantu. Sungguh. Aku muak mendengarnya.

“Kamu layak dicintai.”

“Tenanglah. Ayo lupakan hal-hal sedih bersamaku.”

“Hey, masih ada hari esok. Ayo kita coba bersama ya.”

Dan masih banyak kalimat memuakkan saat itu.

Aku bangun dari jatuhku sambil mengusap air mata. Aku menyisir ruangan dan berjalan menuju ruangan besar yang berisi banyak buku. “Kamu harus banyak baca buku buat isi waktu luang.” Aku sangat ingat ucapannya. Percis seperti itu sambil tersenyum dan membaca buku dengan terduduk di sofa putih itu. “Uh, aku ngantuk kalo baca buku.” jawabku yang memang selalu merasa malas bahkan hanya dengan menyentuh buku saja.

Ah, aku merindukannya.

Lalu, aku berjalan ke ruangan sebelah. Di sana ada kasur besar dan komputer di sebelahnya. Ternyata posisinya belum berubah. “Hey, tolong ketuk pintu jika ingin masuk. Aku sedang bekerja.” Aku ingat juga ucapannya sambil memasang wajah ketus. “Kerja atau tidur?” Balasku. Menyebalkan memang. Dia selalu mengatakan bekerja tapi saat aku masuk ke ruangannya untuk memanggilnya makan, dia malah asyik memejamkan mata dan meringkuk di sebelah kanan bagian kasur.

Ah, aku merindukannya juga.

Aku berjalan ke dapur. Ruangan yang tidak pernah sepi dan selalu berbau masakan enak. Aku masih bisa mendengar celotehan-celotehan seperti:
“Kamu harus banyak makan.”
"Ini yang kamu namakan memotong bawang bombay?"
“Sini kuajari caranya memasak.”
“Kamu juga suka kan makanan pedas?”
“Ah! Jauhkan masakan yang pedas ini!”
“Dimana ikan hasil pancingan kami?"
Dan banyak celotehan lainnya yang masih bisa kudengar meskipun sedang tidak ada siapa-siapa sekarang ini.

Gila! Aku menjadi semakin merindukan mereka.

Aku juga masih ingat dengan jelas. Di ruang tengah, kami berdebat hebat. Mereka berkata aku egois. Egois karena tidak mau mendengarkan perkataan mereka dan egois pada diriku sendiri. Mereka bilang, aku tak penah memikirkan diriku sendiri. Aku heran, kenapa mereka selalu merecoki kehidupanku dengan ucapan “sok tahu” mereka. Dan setiap hari selalu begitu. Aku muak. Lalu kutinggalkan tempat ini. Ya, rumah no. 7 ini.

Tapi sekarang, aku yang berkata benci dengan angka 7, aku yang muak dengan ucapan mereka, kini menangisi mereka. Aku sangat merindukan celotehan mereka. Aku juga rindu berdebat dengan mereka. Tapi sepertinya, mereka tak akan bersamaku kembali karena keegoisanku yang meninggalkan mereka.

Kulihat foto kami bersama yang masih tertera di dinding dan aliran mata yang turun dari mataku semakin deras hingga membuat mataku menjadi kecil. Tak lama setelah itu, terdengar musik yang sudah tidak asing lagi bermain di telingaku saat bercanda dengan mereka. Musik yang bisa membuat kita menari-nari kecil sambil tertawa bersama. Tapi saat ini aku tak bisa tertawa lagi saat mendengarnya. Entah kenapa musik itu terasa sangat menyedihkan dan menyakitkan untukku. Tangisanku pun semakin pecah.

“Aku bodoh. Kenapa aku meninggalkan mereka? Aku tahu mereka sangat penting di hidupku.” Aku semakin menangis hingga tersedu-sedu.

“Hey!” terdengar panggilan yang suaranya sudah melekat di telingaku. Sepertinya, semakin menangis dan merindukan mereka, aku menjadi berhalusinasi mendengar suaranya.

"Ini benar kau, kan?" terdengar lagi suara lain yang sering memarahiku jika mencuri susu pisang favoritnya. Aku senang bisa berhalusinasi seperti ini.

"Kau kembali?" suara apa lagi ini, Tuhan? Aku tak masalah jika memang aku harus terus mendengar suara-suara yang selalu aku rindukan itu, meskipun hanya halusinasiku.

Kurasakan sentuhan yang ada di bahuku. Aku tak berani menoleh. Entah kenapa halusinasi ini menjadi terlalu menakutkan untukku. Tak lama ada beberapa kaki yang ada di hadapanku. Aku menjadi gugup dan tubuhku bergetar. Perlahan aku naikan kepalaku dan aku tercengang dengan apa yang kulihat. Senyuman itu. Iya, senyuman ramah mereka. Mereka benar-benar tepat ada di depanku.

Aku yang sedari tadi menangis menjadi semakin menangis kuat sambil menundukkan kepala. Kurasakan ada yang mendekat dan terasa hangat. Mereka mendekap dan memelukku. Aku sangat suka kehangatan ini.

“Aku tahu kau pasti akan kembali.”

“Aku tahu rumah no. 7 ini tetap jadi yang terbaik buatmu bukan?”

“Selamat datang kembali.”

Ucap mereka secara bergantian.

“Maaf... ternyata aku sangat menyukai rumah ini. Rumah No. 7.” Ucapku sambil sesenggukan.

“Ya, kami tahu.” ucap mereka bersamaan.

Tak apa. Sejauh dan selama apa pun kamu pergi, saat kamu merindukan rumah, dia akan tetap ada di sana menunggumu kembali. Bersama kenangan dan juga momen baru yang akan dibuat kembali. Sekali rumah, akan tetap menjadi rumah, bukan?

Fin.
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar

Workout Ala Chloe Ting Emangnya Bagus Ya? - Tiba-tiba aku teringat sesuatu saat sedang kehilangan ide untuk menulis blog. Untuk kamu yang sedang bimbang, penasaran dan ingin tahu banyak tentang "Chloe Ting Workout", bisa coba baca artikel ini sampai habis ya!

Sebenarnya, sudah beberapa bulan ini aku agak khawatir dengan berat badanku yang secara tiba-tiba... naik 5kg. Aku juga agak sedih lihat bentuk perutku hehehe. Untungnya, waktu itu adek aku kasih tahu sesuatu yang lagi viral di Twitter. Ya, kalian bisa menebaknya! Saat itu banyak orang yang mengatakan Workout Chloe Ting ini membuahkan hasil dan muncul banyak thread yang berisi foto before after workout-nya.

Aku yang saat itu sedang merasa "membutuhkan cara agar perut dan berat badan menurun" akhirnya mencoba untuk membuka websitenya dan.. mengikuti semua step yang disarankan oleh Chloe Ting. Jadi, aku bakal review mengenai Workout Chloe Ting yang beberapa waktu lalu viral.

Gimana sih caranya ikutin workout Chloe Ting?

Sebelum review, aku bakal kasih info cara mengikuti workout Chloe Ting. Soalnya, aku pernah lihat masih ada banyak yang bingung bagaimana cara melakukan workout ala Chloe Ting ini. Padahal sebenarnya cukup mudah karena di website-nya sendiri sudah ada petunjuknya.

1. Pilih program workout yang sesuai dengan goal atau target kamu.
Caranya adalah dengan membuka website utamanya di https://www.chloeting.com/program/.
review workout chloe ting

Dalam website itu, kamu bisa melihat ada banyak program yang ditawarkan. Saat itu, aku sedang mencari cara untuk mengecilkan perut. Dan kebetulan juga saat itu sedang bulan puasa. Jadi, aku memilih Flat Tummy Challenge yang bisa dilakukan selama 28 hari.

2. Ikuti video workout yang disediakan di channel YouTube Chloe Ting.
Setelah kamu menentukan program yang sesuai target dan cocok untukmu, kamu bisa klik program tersebut. Karena aku memilih Flat Tummy Challenge, aku mengklik program itu, dan diarahkan ke halaman yang berisi urutan video yang bisa kita ikuti per harinya.

Nah, di sini aku akan menjelaskan bagaimana cara memulai workout-nya. Pertama, kamu bisa mengklik tombol ungu yang ada di halaman paling awal. Kedua tombol ini akan mengarahkan kamu ke Channel YouTube "Chloe Ting". Kamu bisa subscribe atau menambahkan video-video workout-nya ke playlist YouTube kamu.
review workout chloe ting

Setelah itu, kamu kembali lagi ke halaman sebelumnya, lalu coba scroll ke bawah. Kamu akan menemukan list video workout yang harus kamu lakukan per harinya. Setiap harinya, kamu akan melakukan workout yang berbeda-beda. Ada yang dalam 1 hari berisi 2 video, 1 video saja, bahkan... ada yang 5 :D

Dalam halaman ini juga akan ditunjukan total waktu yang akan kamu habiskan untuk melakukan workout ala Chloe Ting ini.
review workout chloe ting

Jadi, nanti kamu bisa mencatat atau memberi check list di note atau dimana pun agar kamu bisa melacak kamu sudah ada di hari ke berapa dalam mengikuti workout-nya. Kamu harus mengikuti step yang disediakan.

Misalnya, ini adalah hari pertama kamu mengikuti program Flat Tummy Challenge. Kamu lihat yang ada di dalam DAY 1, klik video pertama, lalu kamu akan diarahkan ke video YouTube, ikuti semua gerakannya, dan setelah selesai, kamu bisa kembali ke halaman dan klik video yang berikutnya.

Untuk DAY 2 dan seterusnya, kamu bisa terus ikuti semua video yang sudah ada di dalam halaman tersebut ya!

Dan, kamu yang baru pertama kali melakukan workout, mungkin kamu akan merasa sangat kelelahan. Tapi, tolong jangan menyerah ya! Dan saran dari aku juga, jangan skip videonya bahkan kalau bisa ikuti juga video-video yang memiliki tag optional ya!

"Loh, emangnya kenapa? Kan cuma optional?"

Soalnya...

WORKOUT CHLOE TING INI SUPER DUPER WORTH IT DAN BENERAN ADA HASILNYA GUYS!

Selama bulan puasa ini aku coba ikutin workout Chloe Ting, dan perut aku kecilan! Beneran, deh!

Waktu yang tepat buat ikut workout Chloe Ting ini kapan sih?


Aku ga bisa bilang "kapan waktu yang tepat" tapi kalau aku baca-baca thread di Twitter, kebanyakan itu mereka ngelakuinnya pas pagi atau sore.

Kalau aku kapan?

Karena waktu itu lagi bulan puasa, aku sengaja ngelakuinnya sekitar jam 4, soalnya rata-rata kan workout-nya 30-50 menit dan jam-jam itu udah deket ke jam buka puasa, jadi capeknya bisa cepet hilang hehehe.

Tapi, selain Chloe Ting, setiap malam sebelum tidur aku workout juga pakai aplikasi Lose Weight in 30 Days atau Menurunkan Berat Badan 30 Hari.
review aplikasi lose weight in 30 days
Yang aku suka dari aplikasi ini, selain ada challenge yang workout 30 hari, ada banyak workout lain juga yang bisa diikuti. Misalnya, workout buat pemanasan pagi, peregangan sebelum tidur, singkirkan dagu berlipat, rampingkan wajah dan lain-lain. Selain itu, ada juga bagian resep-resep makanan sehat yang bisa kamu makan selagi ikutin workout-nya.

Oh iya, selama ikutin workout Chloe Ting, aku ga ada yang namanya makan ala diet hehe (soalnya lagi bulan puasa, jadi... ngerti kan?). Yang aku lakukan adalah "mengurangi porsi makan" aja! Dan habis buka puasa, aku selalu usahain untuk ga makan lagi setelah taraweh. Meski pun beberapa kali gagal hehe.

Tapi, alhamdulillahnya, akhirnya perut aku bisa kecil bahkan setelah 7 hari! Karena hasilnya kelihatan, aku terus lakuin sampai minggu ke-2. Di minggu ke-3, karena aku halangan, aku jadi males soalnya harus renggangin kaki atau gerakin kaki yang bikin ga nyaman dilakuin buat aku pas lagi halangan. Jangan diikutin, guys! Kalian kudu lanjut terus apa pun yang terjadi ya ;)

Ada buktinya ga kalau berhasil ikutin workout-nya?

Tentunya, ada dong! Aku juga saranin kamu untuk terus foto perubahan yang ada diri kamu biar kamu bisa terus melihat perkembangannya. Untuk aku, perut aku yang tadinya gembung, bisa mengecil sedikit demi sedikit. Tapi, sayangnya aku ga bisa post fotonya di sini hehehe. Intinya, aku berhasil kecilin perut sesuai dengan target aku.

Rencananya, minggu ke-3 di bulan ini aku mau lanjutin workout lagi setelah sebulan berhenti dan badan aku kembali seperti semula :))) aku mau ikutin yang 2 Week Shred Challenge. Soalnya, ada sesuatu yang mau aku lakuin di awal bulan Juli. So, aku harus kecilin badan aku dikit. Doain semoga berhasil lagi ya!

Semoga artikel yang bermaksud buat review workout Chloe Ting ini bermanfaat ya! Jadi, kalau ada pertanyaan "Workout Ala Chloe Ting Emangnya Bagus Ya?" ke aku, aku pasti jawab "'Bagus banget! Kalo kitanya konsisten, ada hasilnya!". Buat kamu yang lagi cari workout yang cocok, bisa coba workout Chloe Ting ya! Semoga kamu juga berhasil ya!~
Share
Tweet
Pin
Share
6 komentar

Gimana Sih Rasanya Work From Home? - Halo, setelah beberapa bulan lamanya aku ga nulis di blog ini, akhirnya aku bisa nulis lagi. Selama beberapa bulan ini aku sibuk banget di kerjaan aku karena udah work from home. Bahkan, sebelum ada COVID-19. Loh, kok sibuk? Kan kerjanya di rumah? Sibuknya gimana?

Hehe, jadi aku bakal cerita pengalaman aku work from home yang malah bikin aku makin produktif kerja.

Jadi, akhir tahun 2019, karena suatu alasan aku mutusin buat kerja di rumah aja. Dan itu juga direkomendasiin sama atasan aku. Karena beliau sendiri yang rekomendasiin, aku seneng banget! Jadi, aku ga perlu berangkat pagi dan pulang malam lagi setiap hari. Hehehe. Atasanku kasih syarat harus pasang wifi di rumah.

Sebenernya selama sebulan aku kesusahan buat cari provider wifi yang sesuai soalnya rumah aku belum terjangkau sama beberapa provider. Dan ada 1 provider sejuta umat yang pasti kalian tau apa. Yang ternyata udah ngejangkau area sekitar rumah aku. Ada sekitar 5 teknisi dalam sebulan yang bulak balik buat cek apa bisa pasang wifi di rumah. Dan tetep aja ga bisa karena penuh.

Akhirnya aku tunggu sebulan lagi karena katanya mau pasang tiang listrik baru. Selama nunggu itu, aku kerja di kantor cabang Depok yang cuma ngabisin 1-2 jam perjalanan aja dari rumah. Aku pulang pergi dan itu pertama kalinya ngerasain kerja pulang pergi. Lumayan melelahkan. Aku salut banget sama kalian yang pulang pergi Bogor-Jakarta setiap hari.

Setelah sebulan di Depok, aku nemunin 1 teknisi yang menyanggupi buat pasang wifi di rumah padahal tiangnya penuh. Jadi, intinya mereka narik kabel dari tiang yang ada di sebrang jalan ke tempat les tempat ibu aku kerja. Iya, jadinya di tempat les soalnya kalau di rumah jalannya terlalu banyak belokan dan lebih beresiko karena banyak pohon + rumah-rumah.

Akhirnya, aku bisa kerja di rumah. Siapa bilang kerja di rumah bisa santai? Jawabannya salah banget! :D

Aku tetep kerja seperti biasa dan yang menariknya, aku pakai aplikasi yang bisa ngehitung jam kerja aku dan ngelacak juga aku ngapain aja selama buka laptop. Hah? Ngelacak gimana?

Bukan ngelacak sih, jadi setiap 10 menit sekali, aplikasi itu bakal nge-screenshot layar buat dimasukin ke laporan aplikasinya. Kebayang kaan? Aku ga bisa macem-macem hehehe. Dan 10 menit sekali itu kita ga bisa tau kapan aplikasi bakal screenshot, soalnya random. Intinya dalam 10 menit kerja, aplikasi bakal screenshot 1 layar dan itu random.

Menarik, bukan?

Mungkin beberapa orang mungkin bakal berpikir:
-  "Ah, tau gitu mending kerja kayak biasa aja."
- "Ga enak banget!"
- "Ga bebas kalau kayak gitu!"

Engga, aku ga berfikir kayak gitu. Justru aku ngerasain banyak keuntungan karena Work from Home. Apa aja keuntungan kerja di rumah versi aku? Keuntungan Work from Home:

1. Kerja jadi produktif banget!

Karena pakai aplikasi, aku ngerasa kerjaan aku jadi lebih produktif dari pada biasanya. Dalam 1 hari aku bisa kerjain 5-10 kerjaan dari 30 kerjaan aku. Lumayan banget bukan? Dan kalau ada sisa waktu, aku bisa kerjain kerjaan lain yang butuh banyak waktu alias, aku jadi bisa nyicil kerjaan juga biar besok bisa kerjain yang lainnya juga.

2. Ga banyak buang atau kejar waktu

Biasanya bangun pagi harus langsung mandi terus berangkat kerja naik kereta penuh. Sekarang bangun bisa bantu ibu dulu. Terus berangkat kalau udah selesai sarapan.

Kalau kerja dengan datang ke kantor kayak biasa, pasti ketemu banyak temen bukan? Kita bisa ngobrolin banyak hal meski pun lagi kerja. Jadi, lumayan banyak waktu yang kebuang. Tapi, sekarang waktu bener-bener kepakai buat kerja aja.

3. Lebih Hemat Uang

Yang ini udah jelas bangeeet. Biasanya setiap bulan aku harus bayar kosan yang biasanya harganya 500-600k, sementara sekarang aku cuma ngeluarin buat bayar listrik 50k sama wifi 300k aja. Hemat banyak banget bukan?

Belum lagi, ongkos kalau pulang pergi. Sekarang ga perlu ongkosan lagi soalnya dari rumah ke tempat les deket banget. Beda RT doang. Dan, aku yang biasanya ga tahan liat makanan di Grbfood atau Gfood, sekarang bisa tahan banget. Soalnya ibu suka masakin makanan buat dimakan di jam siang. Atau sekalian diet hehehe.

4. Lebih Banyak Sisa Waktu

Maksudnya sisa waktu gimana? Iya, abis selesai kerja, aku bisa langsung ngelakuin hal lain. Misalnya mau nonton, abis kerja bisa langsung mandi terus langsung pergi karena deket. Hehehe.

Atau yang biasanya ketemu keluarga cuma pas malem pulang kerja abis itu langsung tidur. Kalau sekarang engga. Pulang kerja masih sore, ada keluarga, bisa ngumpul dulu, makan bareng, dan lain-lain.

Minusnya cuma 1, aku jadi kebanyakan duduk terus. Kan ga sehat banget. Harusnya aku bisa stretching tapi kadang suka lupa atau anteng gitu :(

So, kalo ditanya gimana sih rasanya Work From Home? Ya, banyak enaknya hahaha. Lebih ke enak bisa kerja lebih produktifnya sih.

Buat kalian yang lagi kerja di rumah, atau ngelakuin banyak kegiatan #DiRumahAja semangat terus! Jangan lupa buat selalu minum air putih ya!~
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Surat untuk Masa Depan

Hai Aul! Eh, entah aku harus panggil kamu apa nanti di masa depan. Aku harap, kamu di sana jadi Aulia yang selalu bahagia dan jarang merasa sakit ya. Oh iya, kalau kamu baca surat ini nanti, aku mau kasih tau kalau saat ini kamu lagi ada di posisi yang lumayan baik loh. Iya, maksudnya dalam hal emosi sama perasaan ya. Kamu hebat. Sekarang kamu jadi bisa lebih ngontrol emosi sama perasaan kamu. Kamu bisa lebih berpikir positif, jarang berpikiran negatif dan jadi lebih bodo amat sama apa yang orang pikir tentang kamu. Aku rasa, masa ini bisa jadi masa terbaik kamu setelah terpuruk di tahun kemarin.

Tahun lalu, 2018, kamu ingat? Itu adalah tahun terberat buat kamu. Tahun yang benar-benar bikin capek ya? Capek di semua hal. Bahkan awal tahun 2019 ga sebaik itu. Terlalu banyak hal menyakitkan yang kamu rasain. Kamu inget kan rasanya? Iya, aku tau usaha kamu buat senyum atau ketawa depan semua orang dibalik gelapnya hidup kamu saat itu. Aku tau gimana berantakannya hati kamu. Aku tau rasa sabar kamu setiap kali perasaan itu akan meledak. Aku tau kamu terlalu banyak, Aulia.

Tapi, kamu hebat bisa ngelewatin itu semua. Kamu bisa bangkit di bulan Februari karena udah bisa nemuin hal yang bikin kamu bahagia. Congratulations!

Kamu harus ingat satu hal. Seburuk apa pun orang memperlakukan kamu, jangan pernah sedikit pun ada perasaan balas dendam. Cukup balas dengan senyum manis kamu. Bisa ya? Aku juga mau ingatin kamu, jangan pernah berhenti bersikap baik. Jangan peduli apa balasan mereka yang kamu perlakukan baik. Kamu berlaku baik karena memang baik kan?

Kamu harus bersyukur, di bulan ke-2 2019 dulu, kamu bisa naikin tingkat "rasa sayang sama diri sendiri" dari yang awalnya cuma 40-50 jadi 90. Tinggi banget kan? Dulu itu kamu yang awalnya ga pede sama diri sendiri, perlahan udah bisa pede. Kamu yang suka nethink berubah jadi posthink. Dan kamu ga overthinking lagi. Gimana? Masih ingat rasanya? Lega banget ga sih kalo inget itu?

Rasanya lucu juga kalau diingat kamu pernah mengatakan "aku ga pantas bahagia". Bahkan, kamu sangat gila sempat berpikir betapa menguntungkannya jika kamu tidak ada di dunia ini. Tapi, kamu tetap yang terbaik. Kamu tetap berjalan dan bahkan kamu berlari untuk keluar dari sana.

Bisa dibilang, kamu berhasil punya sikap itu karena hal yang ga disangka-sangka. Karena kamu suka sama mereka. Ya, pasti banyak pro sama kontra kalau banyak yang tau hal itu. Makanya, hanya beberapa orang aja yang tau saat itu. Mungkin, dibalik kontra dari beberapa orang, aku mau bilang "kamu berhasil berubah karena mereka, ga perlu menyesal karena kamu suka mereka. Mereka juga bisa buang sikap buruk kamu." Kamu banyak bersyukur saat itu. Kamu banyak berubah ke arah yang lebih baik.

Di tahun 2019 juga, kamu dapet pelajaran (dari drama) yang bilang gini :
Bahkan jika hari-hari terasa hambar, diikuti oleh hari hambar lainnya, hidup masih layak dijalani. Jangan buang waktu sekarang dengan menyesali masa lalu dan mengkhawatirkan masa depan. Jalani hari ini dengan indah. Kamu layak mendapatkannya. -TLIYE

Jadi, buat Aulia di masa depan, yuk jangan pernah ngeliat ke belakang lagi. Semuanya udah kelewat. Cukup ingat hal-hal yang bikin kamu bahagia ya. Aku tau, kamu udah banyak ngelakuin hal bodoh di tahun-tahun sebelumnya. Tapi, cukup lewatin aja ya. Jangan diingat dan jangan diulang kalau bisa. Kamu hanya perlu untuk hidup lebih baik dan lebih bahagia dari sebelum-sebelumnya.

Eh, kamu udah nikah belum? Udah punya anak belum? Kalau udah, tolong diinget baik-baik ya "jaga anak kamu baik-baik jangan sampai jadi anak yang kayak kamu". Kamu pasti ngerti kenapa aku bilang gini sama kamu. Kamu yang paling mengerti aku, bukan?

Kamu hebat Aulia. Aku harap, di sana pun kamu bisa ngerasain hal yang kamu rasain saat ini. Jangan banyak sedih, jangan banyak nangis, kamu harus selalu senyum dan selalu bahagia. Kamu pantas bahagia. Ayo, kita kerja sama baik-baik ya.

Aku selalu sayang kamu, Aulia.

Jakarta, 25 Maret 2019

Share
Tweet
Pin
Share
2 komentar
Older Posts

CARI

Sponsor

About me

About Me

This is a half of my world. I love writing very much. Writing is my passion, my hobby and a half of my world ♥

Follow Me

  • instagram
  • twitter
  • facebook
  • linkedin
  • google+
  • tumblr

Followers

Total Pageviews

Popular Posts

  • Review Novel Dilan, Dia Adalah Dilanku Tahun 1990 dan Dilan, Dia Adalah Dilanku Tahun 1991
    Yap, kemaren malem jam 10:44 aku baru aja selesai baca novel Dilan yang kedua. Novel karya Pidi Baiq ini emang udah aku tunggu lamaaa ba...
  • Review Novel Milea Suara dari Dilan
    Halo semua, hari ini aku mau review novel lagi. Mungkin dari kalian ada yang udah baca novel Dilan atau judul lengkapnya " Dilan, Di...
  • Tali, Pisau, Ruangan dan Senyuman
    "Bawakan aku tali yang panjang itu!" Rasanya, aku sering mendengar kalimat itu. Alih-alih untuk menggantungkan diriku di atas...

Labels

blog dilan liburan novel pidi-baiq real-story rekomendasi renungan review sharing story tips-trik travel wisata

Blog Archive

  • ▼  2025 (1)
    • ▼  August (1)
      • My Life After That Happened
  • ►  2022 (31)
    • ►  June (1)
    • ►  April (30)
  • ►  2021 (2)
    • ►  November (2)
  • ►  2020 (6)
    • ►  September (1)
    • ►  August (1)
    • ►  July (1)
    • ►  June (2)
    • ►  April (1)
  • ►  2019 (5)
    • ►  December (1)
    • ►  July (1)
    • ►  May (1)
    • ►  March (1)
    • ►  January (1)
  • ►  2018 (17)
    • ►  November (2)
    • ►  September (1)
    • ►  August (1)
    • ►  July (1)
    • ►  June (1)
    • ►  May (1)
    • ►  April (2)
    • ►  March (3)
    • ►  February (2)
    • ►  January (3)
  • ►  2017 (10)
    • ►  November (2)
    • ►  October (1)
    • ►  August (1)
    • ►  July (1)
    • ►  February (3)
    • ►  January (2)
  • ►  2016 (11)
    • ►  December (3)
    • ►  September (2)
    • ►  June (1)
    • ►  May (1)
    • ►  April (1)
    • ►  March (1)
    • ►  February (1)
    • ►  January (1)
  • ►  2015 (17)
    • ►  December (1)
    • ►  November (2)
    • ►  October (1)
    • ►  July (1)
    • ►  June (2)
    • ►  May (2)
    • ►  April (2)
    • ►  March (4)
    • ►  January (2)
  • ►  2014 (9)
    • ►  December (1)
    • ►  October (2)
    • ►  August (1)
    • ►  July (5)
  • ►  2013 (2)
    • ►  March (2)
  • ►  2012 (4)
    • ►  May (2)
    • ►  March (1)
    • ►  February (1)
  • ►  2011 (2)
    • ►  August (1)
    • ►  April (1)

Member of

Instagram Twitter Facebook Google+ Tumblr

Created with by BeautyTemplates