instagram twitter facebook google+ tumblr

Aulia's Story

  • Home
  • About
  • Sitemap
  • Blog
    • Jajan
    • Jalan-Jalan
    • Story
  • Beauty
  • K-Things
  • Review
  • Tutorial
Review Film Dilan 1990
Review Film Dilan 1990 - Akhir bulan Januari 2018 ini ada beberapa film yang tampil di bioskop dan emang udah jadi wishlist film yang harus ditonton dari tahun kemarin. Tapi, kebanyakan film Hollywood kayak Insidious 4: The Last key, The Commuter, Maze Runner: The Death Cure, dan lain-lain. Dari Film Indonesia sendiri, sebenernya ada beberapa yang keluar di bulan Januari 2018. Tapi ga ada yang nyantol kecuali 1, Dilan 1990. Yup.

Bukan karena lagi HITS atau karena lagi TRENDING. Aku penasaran banget sama film Dilan 1990 karena aku suka sama ke-3 novel Pidi Baiq yang tentang Dilan dimulai sekitar tahun 2014 atau 2015. Mulai dari Dilan, Dia adalah Dilanku Tahun 1990, Dilan, Dia adalah Dilanku Tahun 1991 sama Milea Suara dari Dilan. Belum lagi novel-novel lainnya Pidi Baiq yang "Drunken Series". Semua novel ini nyeleneh dan bisa bikin ketawa garing gitu.

Karena kecintaanku sama novel-novelnya Ayah, ehm Pidi Baiq. Aku udah yakinin diri aku buat "harus nonton film Dilan 1990". Akhirnya, 1 hari setelah rilis di semua bioskop tanggal 25 Januari 2018, aku nonton tanggal 26 Januari 2018 sama adikku yang aku jejelin novel Dilan juga sebelum ada info mau difilmkan.

OK, ini dia Review Film Dilan 1990 menurut Aulia. Karena aku bukan pengamat film, so, kalau ada hal yang berbeda sama apa yang dipikirin kalian maklumin ya. Ini murni pendapat aku.

Review Pemeran Film Dilan 1990

Hal ini jadi yang perlu dilihat karena sebenernya ekspetasi pemain Dilan yang ada di bayangan aku itu mirip-mirip sama Jefri Nichol, Adipati Dolken atau Miqdad Addausy. Tapi, di film Dilan 1990 ini, Iqbaal Dhiafakhri Ramadhan (Iqbal CJR) yang akhirnya jadi Dilan. Dan Vanesha Prescilla yang emang udah dari lama dipilih sama Pidi Baiq jadi Milea.

Dan ini dia ekspetasi yang aku bayangin soal Dilan dan kenyataan di Film Dilan 1990.

Review Film Dilan 1990
yang di film gitu, yang dipikirin aku yang kanan :D

Karena hal itu, banyak banget yang tweet tentang Dilan. "Kok Dilannya Iqbal sih?", "Jadi males nonton!", "Pemainnya ga banget!" dan lain-lain. Well, aku tau emang ga sesuai ekspetasi yang pengennya si Dilan keliatan Bad Boy. Tapi, aku mau bilang "Don't Judge A Book by The Cover". Kenapa?

Pas pertama duduk di bangku bioskop, aku emang ga berharap lebih. Ya biasanya film yang diadaptasi dari novel ga sebagus, ga semirip novel aslinya. Dan karena udah berulang kali ngulang novel Dilan Series ini, aku tetap selalu nyengir, senyum-senyum sendiri, ya kayak yang lagi jatuh cinta gitu setiap baca novelnya. Jadi, aku mikir "pasti ga senyum-senyum" toh udah sering baca.

Review-Film-Dilan-1990
Kata-Kata Dilan yang Paling Hits

Tapi, aku salah. Jujur aja, aku senyum-senyum sendiri pas nonton. Dibalik penonton lain yang rame bilang "awwww", "aaaaaaa", "so sweet" dan lain-lain (kebanyakan anak sekolah), aku masih sama kayak pas lagi baca novelnya : nyengir + senyum-senyum sendiri.

Iqbal, sejauh ini bisa dibilang cukup berhasil meranin Dilan. Dari tatapan matanya, gerak-geriknya, emosinya pas marah (sampe keluar urat), Iqbal bisa bikin puas nonton film Dilan 1990 karena aktingnya yang ternyata lumayan bagus. Good job Iqbal!

Tapi, sayangnya pemeran Milea entah kenapa aku merasa kurang pas aja. Padahal kalau dari perawakannya keliatannya cocok banget jadi Milea. Cantik dan menarik. Dan di film ini berasa kurang keluar Milea-nya. Mungkin masih keliatan kaku, kagok atau gimana yaa entahlah membingungkan.

Dan yang cukup keliatan bagus itu Anhar (Giulio Parengkuan)! Dari novenya juga keliatan dia tuh nakal, sok iye, sok kuat, garang, dan di film ini, Anhar OK banget. Ekspresinya pas marah, nampar Milea, pas minta maaf juga bagus.

Tapi overall, semuanya OK karena ketutup sama jalan cerita yang unik dan pastinya mirip sama apa yang ada di novel.

Review Alur Cerita Film Dilan 1990

Untuk alur ceritanya, yang di film sama yang di novel sama percis. Sama banget. Dan karena Dilan 1990, sudut pandang ceritanya ya berasal dari Milea. Tapi, apa karena udah hafal sama alur ceritanya, kadang ngerasa bosen aja gitu. Soalnya "terlalu" sama.

Loh? Bukannya tadi bilang "biasanya film yang diadaptasi dari novel ga sebagus, ga semirip novel aslinya". Iya, tapi karena yang "terlalu" mirip ini, jadinya ya entah itu jadi ngerasa datar banget. Ada bosennya juga.

Untuk pengambilan gambarnya, aku suka banget. Dan pemilihan warna di film Dilan 1990 juga berasa vintage banget.  Aku cuma keganggu sama beberapa scene yang keliatan editan (?) kayak ada beberapa adegan yang pake efek CGI cuma terlalu kentara gitu.

Dan berkat film ini, setiap ngulang baca novel Dilan, Dia Dilanku Tahun 1990/1991 yang kebayang jadi mukanya Iqbal sama Vanesha ini hehe.


Minus dari film Dilan 1990 :
  1. Kurang Sunda. Tapi bagus buat pemain Wati (Yoriko Angeline), dia cukup bagus tiap kali dia ngomong sunda yang ceplas-ceplos.
  2. Agak keganggu sama adegan Milea sama Bunda Dilan yang lagi ngobrol di mobil. Itu pake efek CGI kah?
  3. Dilan yang mukanya kurang manly? (tapi akting Iqbal bagus kok!)
  4. Make up pas sekolah berasa tebel gimana gitu. Padahal kan dulu mah ke sekolah boro-boro pake make up :D

Sekian Review Film Dilan 1990 ini. Ada baiknya buat baca dulu novelnya lengkap dari yang ke-1 sampai yang ke-3 biar tau jalan ceritanya dan ga merasa aneh sama tingkahnya Dilan yang suka ngegombal.

Kalo disuruh pilih 1-10? Mungkin nilainya 7/10 hehe. Balik lagi yaa, aku bukan pengamat film, cuma penilaian berdasarkan hasil pemikiran aku hehe. Have a good day all!
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
review novel milea suara dari dilan

Halo semua, hari ini aku mau review novel lagi. Mungkin dari kalian ada yang udah baca novel Dilan atau judul lengkapnya "Dilan, Dia Adalah Dilanku Tahun 1990" sama yang "Dilan, Dia Adalah Dilanku Tahun 1991".  Dan setelah Pidi Baiq nyelesain kedua novel keren itu, Piqi Baiq ngeluarin lagi novel terbarunya yang judulnya "Milea Suara dari Dilan". Kenapa suara dari Dilan? Soalnya 2 novel pertama itu nyeritain tentang "Dilan", tentang "hubungan Dilan dan Milea" dari sisi Milea alias dari ceritanya Milea. Dan yang sekarang, Milea Suara dari Dilan, nyeritain tentang "hubungan Dilan dan Milea" dari sisi Dilan, and of course, ini yang ceritain Dilan.

Oke, kita mulai ya Review Novel Milea Suara dari Dilan atau ada juga yang nyebut Novel Dilan 3. Karena novel ini ada sangkut pautnya sama novel Dilan yang sebelum-sebelumnya. Dan aku mau ngasih tau, dari semua pertanyaan yang muncul pas lagi baca Novel Dilan, hampir semuanya terjawab di novel Milea ini, jadi, kalau kalian yang ngga mau dapet spoiler, yaa terserah hehe.

"Perpisahan adalah upacara menyambut hari-hari penuh rindu." - Pidi Baiq

Review Novel Milea Suara dari Dilan
Cover novel Milea Suara dari Dilan
Kalimat di atas merupakan kalimat yang ada di cover novel Milea Suara dari Dilan. Pertama, aku mau bahas cover depannya. Cover novel Milea Suara dari Dilan ini, kurang lebih sama, sama novel Dilan yang kedua, di paling atas ada judul utamanya, ada sub judul di bawahnya, terus ada gambar ilustrasi Milea lagi nunduk, ada kutipan bukunya, dan ada nama ayah Piqi Baiq. Untuk warnanya abu, aku ngga begitu bisa kasih nilai untuk cover karena aku bukan anak desain. Tapi buat aku ya aku suka aja, abu itu kan identik sama SMA, dan kisah ini juga tentang mereka yang masih SMA. So, aku ngga ada masalah sama sekali sama covernya ini.

Oh iya itu aku beli novelnya bulan kemaren, bulan Agustus, aku ikut PO novelnya yang edisi Tanda Tangan Pidi Baiq + kaset musik gitu di mizanstore. Dan baru datang semingguan yang lalu, pas akhir bulan kayaknya, tanggal 31 Agustus 2016. Untuk kaset musiknya, aku belum denger sih. Jadi, ada beberapa lagu yang di dalemnya, cuma aku pernah baca reviewnya, katanya sih lagu-lagu yang ada di kaset itu udah ada yang share juga di YouTube. Hmm, entahlah yang penting aku senang dapet novel edisi ini!

Novel ini udah pasti nyeritain tentang Dilannya sendiri, karena yang nulis ini Dilan, tapi ya tetep dengan gaya penulisan Pidi Baiq. Bisa dibilang Novel Milea Suara dari Dilan ini adalah "jawaban" dari segala pertanyaan, dari semua kegelisahan Milea di novel sebelumnya. Rada nyesek sedikit sih pas baca, jadi pengen komentar, duh kenapa sih ngga gini, kenapa sih ngga gitu, ah gini sih, ah gitu sih. Dan aku juga jadi nangkep beberapa poin abis selesai baca novel ini.

Cerita di novel ini ngga begitu banyak cerita tentang romansa Dilan dan Milea. Engga begitu banyak. Padahal itu yang aku tunggu, serius! Di sini, Dilan lebih banyak cerita tentang persahabatannya, tentang teman-teman, keluarga, dan kesalahpahamannya tentang Milea. Tapi, semakin aku baca, aku semakin ngerti perasaan Dilan. Aku paham kenapa Dilan bersikap seperti itu ke Milea.

Di novel Milea Suara dari Dilan ini, menurut aku Dilan sama Milea itu sama-sama mendem sendiri tanpa mau nanya. Dilan, karena dia cowok, dia gengsi. Milea, karena dia cewek, dia cuma bisa nunggu. Karena sama-sama diem, ya jadinya sama-sama saling salah sangka. Aku yang baca ngerasa gimana gitu sama Dilan sama Milea, ah. Tapi, yaudah lah, Dilan sama Milea pun manusia, aku juga manusia dan aku juga ngga jarang ngelakuin hal yang sama kayak Dilan dan Milea (gengsian+cuma bisa nunggu aja).

Entah aku harus gimana ceritain dan ngejelasinnya. Tapi, sebenernya review novel ini simpel banget.
Kalau kalian penasaran kenapa Dilan gitu di novel sebelumnya, ya udah jawabannya di novel ini. Inti dari novel ini adalah kesalahpahaman. Satu poin bagus yang bisa kita ambil juga buat kehidupan nyata kita. Cielah.
 Aku ngga bisa kasih review yang panjang sih, karena menurut aku ya inti dari novel ini adalah penjelasan Dilan yang sisa ceritanya udah dijelaskan Milea di novel "Dilan, Dia Adalah Dilanku". Dan, dari ke-tiga novel "Best Seller" Pidi Baiq ini, aku bener-bener jatuh cinta sama novel Dilan yang pertama, novel yang bisa buat perasaan kayak lagi jatuh cinta. And seriously, thank so much Pidi Baiq udah mau thinking out of the box. Novel yang biasanya bahasanya baku, puitis, dsb, bisa jadi unik di tangan Pidi Baiq.

Satu poin yang bisa jadi pelajaran adalah :
Plis guys, buat kalian yang punya hubungan, entah itu pacaran, temenan, adek-kakaan, friendzone, keluarga, dll, kalau emang ada sesuatu yang pengen ditanyain, tanya aja ke orang yang bersangkutan. 1 kesalahpahaman bisa ngubah semuanya. Jangan sampe nyesel,
Aku kira cukup segini reviewnya. Entah itu review atau bukan, tapi aku hanya ingin share pendapatku tentang Novel Milea Suara dari Dilan ini. Buat yang penasaran, sok atuh, beli novelnya atau pinjem ke temen yang udah punya dan udah selesai baca. Inget jangan dirusak novelnya :D


Share
Tweet
Pin
Share
21 komentar

Yap, kemaren malem jam 10:44 aku baru aja selesai baca novel Dilan yang kedua. Novel karya Pidi Baiq ini emang udah aku tunggu lamaaa banget setelah aku selesai baca novel Dilan yang pertama. 2 novel ini judulnya sebebernya cuma beda 1 angka doang. Novel pertama judulnya "Dilan, Dia Adalah Dilanku Tahun 1990". Dan novel kedua judulnya "Dilan, Dia Adalah Dilanku Tahun 1991". Beda tahun. Kedua novel ini high-recommended banget buat orang yang suka novel daaan yang ngga suka novel pun bakal suka sama novel unik ini.

Jadi, ceritanya aku punya temen yang ngga begitu suka sm novel. Dia ini ngga begitu suka sama novel. Baca aja ngga suka gimana novel yang isinya panjang? Nah, waktu itu aku pinjemin dia novel Dilan yang pertama. "Ini baca deh. Dijamin kamu bakal senyum-senyum bacanya." Aku bilang gitu ke dia dan akhirnya dia baca sampai tamat! Dia suka. Nah itu alesan kenapa recommended juga buat yang ngga begitu suka novel.

Oke, ini reviewnya buat novel Dilan, Dia Adalah Dilanku Tahun 1990 & 1991.

Waktu itu aku lagi chat sama kaka kelas. Dia sama kayak aku. Suka novel. Terus dia bilang "baca novel Dilan deh". Yaudah pas aku lagi ke toko buku, langsung aja aku beli novel Dilan. Itu dia awal aku kenal sama novelnya surayah. Di hari yang sama pas beli buku itu, aku langsung baca, ngga sampe selesai sih soalnya aku masih harus belajar karena waktu itu masih sekolah. Daaaan, itu novel ajaib! Percaya ngga percaya, aku ngerasa kayak lagi jatuh cinta tau ga? Baca novelnya sampe senyum-senyum. Kebayang-bayang. Berasa jadi Milea. Iya, Milea Adnan Hussain. Tokoh utama cewek di novel Dilan. Rasanya tuh kayak lagi ngebayangin memori lama. Jadi Dilan itu novel romance eh romance bukan ya? Ya kisah cinta remaja SMA gitu. Tapi, Dilan ini punya cara unik buat nunjukin kalo dia suka sama Milea. Beda sama cowok lain. Mungkin kalo ada yang niru cara Dilan bakal bikin ilfeel. Tapi, Dilan engga! Dilan itu asik, unik, bikin berdebar-debar. Uh, makasih surayah udah ciptain Dilan.

Novel Dilan 1990 Pidi Baiq
Ini cover novel Dilan 1990 (itu Dilan, aku jatuh cinta sama dia)

Bayangin aja, ketemu pertama udah ngeramal. Terus datang ke rumah bilangnya dari petugas usaha kantin. Pas ulang tahun dikasih TTS. Terus kasih surat ke tetangga sebelah isinya bilang minta izin buat suka sama Milea. Cara konyol tapi aaaaah. Dilan aku jatuh cinta♥

Jadi, kurang lebih di Dilan pertama ini kisah pendekatan Dilan ke Milea dan diakhiri sama Dilan Milea pacaran. Ini quotenya Dilan yang booming "Milea, kamu cantik, tapi aku belum mencintaimu. Enggak tahu kalau sore. Tunggu aja" (Dilan 1990)

Itu reviewku buat Dilan pertama. Dilan, Dia Adalah Dilanku Tahun 1990.

Novel Dilan kedua. Ada beberapa part yang masih bikin ketawa plus senyum-senyum. Terus sisanya? Ceritanya bikin deg-degan, cemas, khawatir dan yang terakhir, nyesek. Paraaaah, novelnya bisa bikin suasana sendiri. Dan bener-bener kerasa. Aku ngerasa takut pas tau Dilan dipenjara. Aku sakit hati pas Dilan putus sama Milea. Aku nangis pas Milea cerita tentang Dilan di part akhir. Kenapa Dilan ngga sama Milea sampai akhir? :'(

Novel Dilan 1991 Pidi Baiq
Ini cover novel Dilan 1991 (itu Milea, cantik ya)

Nah, novel kedua ini nyeritain masa pacarannya Dilan sama Milea. Sampe mereka akhirnya putus.

"Tujuan pacaran adalah untuk putus. Bisa jadi karena menikah, bisa karena berpisah." Quote Pidi Baiq

Eh Dilan sama Milea ngga taunya tujuannya untuk berpisah. Ikutan sakit beneran deh :(

Coba Dilan ada beneran ya. Ada di waktu yang sama kayak aku. Terus aku itu Mileanya Dilan. Kan nama panggilannya Milea sama kayak aku. Lia. Hehe. Tapi, kalo aku jadi Milea, aku gabakal nampar Dilan. Soalnya Ibu bilang "Sesakit apapun atau semarah apapun sama cowok jangan pernah nampar cowok soalnya kalo cowok udah kasih sumpah serapah bakal kejadian di masa depan."

Bahasa yang ada di kedua novel Dilan ini juga unik. Gaya bahasanya lucu :D beda dari novel lain yang pernah aku baca. Silakan baca kalau penasaran. Ini rekomeeeen banget. Based on true story yang bener-bener gokil :)

Itu dia review dari aku. Novel Dilan ini jadi buku favorit aku sekarang. Makasih ayah, bukunya bener-bener bikin bahagia. Berarti ayah banyak pahala udah bikin banyak orang bahagia aamiin

Ini dia blog penulisnya : http://ayahpidibaiq.blogspot.com/ ayah hebaaaat :D

Dilan, Dia Adalah Dilanku Tahun 1990
Dilan, Dia Adalah Dilanku Tahun 1991

*UPDATE*

Nah udah baca 2 buku itu pasti bakal penasaran gimana ya pandangannya Dilan ke Milea. Daaaaan ini dia cover buku yang lagi ditulis sama Pidi Baiq :
Novel Milea Suara Dilan Pidi Baiq
Akhirnya, buku tentang Milea ada! Tapi ya harus sabar nunggu ya ! :D Sok yang ngga percaya Piqi Baiq lagi bikin buku Milea :p nih diliatin tweetnya ayah :


Ngegambar itu ngantuk. Mungkin ini alternatif covernya. Tp naskahnya jg blm selesai kutulis. Mdh2n bisa cepet. Yoi! pic.twitter.com/pDFB1kq449
— Pidi Baiq (@pidibaiq) August 17, 2015
Atau yang ini :
Covernya setelah dapat masukan (aslinya kritik) dari Milea Sadam Hussain :))) pic.twitter.com/myqHiaaAY1
— Pidi Baiq (@pidibaiq) August 19, 2015
**UPDATE**
Baca Reviewku tentang Novel Milea Suara dari Dilan yuk!
Share
Tweet
Pin
Share
32 komentar
Older Posts

CARI

Sponsor

About me

About Me

This is a half of my world. I love writing very much. Writing is my passion, my hobby and a half of my world ♥

Follow Me

  • instagram
  • twitter
  • facebook
  • linkedin
  • google+
  • tumblr

Followers

Total Pageviews

Popular Posts

  • Review Novel Dilan, Dia Adalah Dilanku Tahun 1990 dan Dilan, Dia Adalah Dilanku Tahun 1991
    Yap, kemaren malem jam 10:44 aku baru aja selesai baca novel Dilan yang kedua. Novel karya Pidi Baiq ini emang udah aku tunggu lamaaa ba...
  • Review Novel Milea Suara dari Dilan
    Halo semua, hari ini aku mau review novel lagi. Mungkin dari kalian ada yang udah baca novel Dilan atau judul lengkapnya " Dilan, Di...
  • Tali, Pisau, Ruangan dan Senyuman
    "Bawakan aku tali yang panjang itu!" Rasanya, aku sering mendengar kalimat itu. Alih-alih untuk menggantungkan diriku di atas...

Labels

blog dilan liburan novel pidi-baiq real-story rekomendasi renungan review sharing story tips-trik travel wisata

Blog Archive

  • ▼  2025 (1)
    • ▼  August (1)
      • My Life After That Happened
  • ►  2022 (31)
    • ►  June (1)
    • ►  April (30)
  • ►  2021 (2)
    • ►  November (2)
  • ►  2020 (6)
    • ►  September (1)
    • ►  August (1)
    • ►  July (1)
    • ►  June (2)
    • ►  April (1)
  • ►  2019 (5)
    • ►  December (1)
    • ►  July (1)
    • ►  May (1)
    • ►  March (1)
    • ►  January (1)
  • ►  2018 (17)
    • ►  November (2)
    • ►  September (1)
    • ►  August (1)
    • ►  July (1)
    • ►  June (1)
    • ►  May (1)
    • ►  April (2)
    • ►  March (3)
    • ►  February (2)
    • ►  January (3)
  • ►  2017 (10)
    • ►  November (2)
    • ►  October (1)
    • ►  August (1)
    • ►  July (1)
    • ►  February (3)
    • ►  January (2)
  • ►  2016 (11)
    • ►  December (3)
    • ►  September (2)
    • ►  June (1)
    • ►  May (1)
    • ►  April (1)
    • ►  March (1)
    • ►  February (1)
    • ►  January (1)
  • ►  2015 (17)
    • ►  December (1)
    • ►  November (2)
    • ►  October (1)
    • ►  July (1)
    • ►  June (2)
    • ►  May (2)
    • ►  April (2)
    • ►  March (4)
    • ►  January (2)
  • ►  2014 (9)
    • ►  December (1)
    • ►  October (2)
    • ►  August (1)
    • ►  July (5)
  • ►  2013 (2)
    • ►  March (2)
  • ►  2012 (4)
    • ►  May (2)
    • ►  March (1)
    • ►  February (1)
  • ►  2011 (2)
    • ►  August (1)
    • ►  April (1)

Member of

Instagram Twitter Facebook Google+ Tumblr

Created with by BeautyTemplates