Buat Konten Tapi Copy Paste?
Sudah hampir 4 tahun aku bekerja freelance sebagai seorang yang mengelola media sosial di sebuah perusahaan iklan digital. Yang aku kerjakan setiap hari itu: membuat konten, membuat video, mempostingnya di media sosial, juga menulis artikel di blog website. Selama bekerja, aku selalu melakukan riset terlebih dahulu untuk membuat konten agar lebih kredibel dan "benar".
Apa yang Terjadi?
Ada satu hal yang membuatku cukup sedih dan sedikit kesal. Bulan Oktober 2025 lalu, aku baru menyadari ada satu akun agensi digital yang selalu membuat postingan yang "sama persis" dengan yang kuposting di akun perusahaan yang kupegang. Aku sedih, karena setiap kali akan posting sesuatu, aku harus menghabiskan banyak waktu untuk memikirkan harus posting apa, memantau akun dan blog Google Ads, membaca diskusi di grup, memahami informasi yang kubaca, memastikan bahwa informasi tersebut benar, dan sebagainya.
Tapi, apa yang aku lihat di akun agensi digital tersebut membuatku kesal. Kalau memang sedang stuck tidak ada ide, bukannya ada yang namanya ATM (Amati, Tiru, Modifikasi) ya? Harusnya tidak membuat "sama persis". Setelah kuhitung, ada 20 postingan lebih yang mereka contek. Yang membuatku tidak habis pikir, mereka juga bahkan membuat beberapa program yang namanya lagi-lagi dibuat "sama persis" dengan perusahaan tempatku bekerja.
Agensi digital yang membuat konten copy paste tersebut memiliki beberapa jasa yang ditawarkan, sedangkan tempatku bekerja fokus pada "satu" jasa. Jadi, setiap kali mereka membuat konten mengenai jasa yang sama dengan tempatku bekerja, mereka sudah pasti akan mengambil isi desain yang sama dengan yang sudah kuposting.
Apa aku sudah membicarakan hal ini dengan atasanku?
Tentu saja, aku sudah informasikan juga lengkap dengan screenshot desain-desain postingan akun mereka yang "mengambil" isinya dari akun perusahaan yang kupegang tersebut.
Tanggapannya?
Beliau penasaran dan menganggap bahwa informasi yang dibagikan di akun perusahaan ternyata bermanfaat hingga mereka mau "membuatnya ulang". Beliau juga memperbolehkan aku untuk menegur mereka secara langsung melalui DM ke akun perusahaan atau owner perusahaan tersebut.
Tapi, berbekal pengalaman di tempat kerja utamaku (tempat kursus), aku juga pernah menegur tempat kursus lain yang saat itu menggunakan foto dari tempat kursus kami untuk promosi grand opening karena mereka pindah ke ruko yang sebelumnya kami gunakan (kami tidak melanjutkan cabang di ruko tersebut). Setelah aku menegurnya melalui WhatsApp admin mereka, bukannya ucapan maaf, aku malah dimarahi! Dan owner-nya meminta atasanku untuk langsung menghubungi mereka.
Setelah atasanku menghubungi owner dan pemilik ruko tersebut, bahkan mereka masih tidak mengucapkan "maaf". Jadi, aku belum berani menegur secara langsung case copy paste ini meski rasanya membuatku kesal.
Kembali lagi ke pekerjaan freelance-ku, atasanku juga sempat meeting denganku dan akan segera mengubah strategi konten. Tapi, sampai sekarang masih belum sempat terlaksana karena kesibukan beliau.
Kontennya Copy Paste Seperti Apa?
FYI, selama membuat desain, sudah 2 tahun ini aku pindah menggunakan Canva dari yang awalnya menggunakan Photoshop karena disediakan oleh perusahaan tempatku bekerja. Aku tahu betul ada banyak template yang tersedia di Canva, jadi sangat besar kemungkinan orang-orang memiliki desain yang sama di setiap akun media sosial (yang menggunakan Canva untuk desain), mungkin hanya ada perbedaan di warna saja. Aku tidak masalah sama sekali, toh sama-sama menggunakan platform yang sama. Tapi, kalau isi dalam setiap desainnya "sama persis"? Aku benar-benar tidak habis pikir!
Aku akan menunjukkan salah satu konten yang mereka contek:
Mulai dari posisi, isi tulisan, dan "terkadang" caption juga mereka buat sama persis!
(Tolong jangan bilang sama-sama pakai Canva, jadi wajar aja kalo sama. Karena aku sudah jelaskan di atas, aku ga permasalahkan desainnya. Tapi, isinya.)
Hal ini benar-benar membuatku tidak mood hingga postingan di bulan November 2025 berkurang drastis karena aku berpikir, untuk apa aku buat postingan kalau hanya untuk dicontek mereka? Aku merasa semua yang sudah aku lakukan untuk membuat satu postingan jadi sia-sia.
Final Thought
Ya, setelah kupikirkan beberapa kali, aku sadar, ternyata aku bisa membuat postingan yang bisa "dilirik" oleh perusahaan sejenis. Dan karena pekerjaanku berdasarkan performa, aku rasa aku tidak harus merasa "gak mood" lagi. Kalau ingin posting, ya posting saja. Soal akan di-copy paste atau tidak, itu urusan belakangan. Betul, tidak?
Setelah beberapa lama, aku juga posting konten meme yang menyindir mereka dengan harapan owner atau designer akun tersebut membacanya.
Tahu hasilnya apa?
Salah satu konten reel mereka yang "sama persis" dengan konten yang kuposting, sekarang tidak ada lagi di feed utama, tapi masih tetap bisa dilihat di tab Reels.
Aku juga tidak bisa menemukan lagi akun instagram designer freelance mereka, entah kenapa..
Sebenarnya, apa yang aku inginkan? Apa aku ingin mereka menghapus semua postingan yang mereka contek? Kalau boleh jujur, iya. Tapi, sampai saat ini, aku juga belum tahu harus seperti apa lagi. Yang pasti, aku masih akan terus memantau akun tersebut. Dan kalau aku masih menemukan mereka posting hal yang sama, aku akan memberanikan diri coba menegur mereka melalui DM (dengan persetujuan atasanku).
Ternyata.. seperti ini ya rasanya. Hehe.






0 komentar
Halo semuanya, silakan tinggalkan jejak disini ya :) tolong jangan SPAM atau komentar yang berhubungan dengan SARA. Thanks :)