Cintailah Tetanggamu

by - Sunday, November 26, 2017


Menginjak semester 5 di kampus benar-benar terasa berat. Karena pada akhir semester 4, aku dapat tugas yang benar-benar luar biasa menguras banyak hal. Seperti waktu dan pikiran pastinya. Siapa sangka aku yang dulunya benar-benar merasa bersemangat setiap kali akan kuliah tiba-tiba mulai merasa jenuh dan capek pastinya. Padahal, kuliah hanya 2 hari. Bagaimana dengan mereka yang kuliah 5 hari? Sangat terbayang lelahnya seperti apa.

Ada beberapa mata kuliah baru yang dipelajar saat masuk semester 5. Salah satunya adalah mata kuliah "Entrepreneurship" atau kewirausahaan. Aku yang akan mencoba mulai berjualan tentunya sangat senang mendengar ada mata kuliah ini. Karena aku bisa belajar banyak. Selain di internet, email, akhirnya ada mata kuliah mengenai ini juga di kampus. Aku bersemangat? Ya, cukup bersemangat.

Dan mata kuliah "Entrepreneurship" di kampus kemarin malam menjadi mata kuliah yang cukup menarik di hari pertama pelajarannya. Yang pertama, dosen yang mengajar sangat interaktif. Dosen banyak bertanya ke mahasiswa tentang pengusaha-pengusaha yang ada di Indonesia dan Dunia. Dosen ini juga banyak bercerita dan memberi arahan. Sehingga menjadi yang kedua, aku mendapat banyak poin yang bisa kupelajari untuk memulai usahaku.

Ada banyak poin yang aku dapat dari dosen yang baru pertama mengajar di kelasku yang "terkenal" di kalangan dosen, staff dan mahasiswanya sendiri. Terkenal gimana sih? Ya gitu deh.. hehe. Nah, salah satu poin yang benar-benar kuingat adalah
Cintailah Tetanggamu!
Hal pertama yang kuingat saat mendengar kata itu "Hah? Apa hubungannya usaha dengan cintai tetangga?". Tapi penjelasan dari dosenku cukup menakjubkan dan tak pernah terpikir olehku sebelumnya. Kenapa? Memang apa hubungannya wirausaha dengan tetangga?

1. Kisah Nyata Dosen

Dosenku ini berkata "Cintailah Tetanggamu" berdasarkan kisah nyata yang benar-benar terjadi di hidupnya. Ceritanya cukup singkat dan dapat dipahami. Jadi, dosenku ini punya tetangga yang menjual sabun homemade. Tapi, sabunnya kurang laku sampai selalu mengendap di rumahnya hingga berdebu. Saat itu ibu dosen ini meminta anaknya untuk membeli sabun. Anaknya ya pasti langsung terpikir minimarket yang selalu ada berhadapan atau bersebelahan di jalan.

Tapi, ibu dosen ini ingin beli sabun yang dijual tetangganya. Dibeli lah sabun itu cukup banyak hingga dibeli ratusan ribu. Besoknya, tetangga dosen ini bertemu dosen di dekat rumah. Lalu berkata "Bu, makasih ya kemaren udah dibeli sabunnya. Buat bayar spp anak di sekolah."

Dosenku bilang beliau sangat merasa terenyuh, terharu mendengarnya. Sejak saat itu beliau menciptakan gerakan "Cintailah Tetanggamu!" Hanya karena hal sesimpel itu. Saat aku mendengar cerita itu, aku sangat bersemangat untuk mendengar hal lainnya yang akan diceritakan oleh dosenku.

Dan sebagai contoh dari kisah nyata dosen, ternyata akan ada hubungannya antara wirausaha dengan tetangga. Seperti yang akan ditulis di poin berikutnya.


2. Bersedekah

source : berbagisemangat.com

Sudah jelas terlihat, maksud dari cintailah tetanggamu adalah dengan membantu mereka. Saat mereka menjual produknya, tidak masalah jika kita membelinya. Bantu tetangga dan yang terdekat dengan kita dengan membeli produk yang mereka jual. Selain mendapat produknya kita juga bisa sambil bersedekah bukan? Bayangkan jika mereka memang sedang membutuhkan uang dan kita membantunya dengan membeli produk yang mereka jual. Pasti akan sangat bermanfaat bukan?

Dosenku juga bilang kayak gini
Bantu tetangga dengan beli produknya, anggap aja sekalian sedekah. Masa mau sedekah ke minimarket yang pemiliknya udah kaya?
Sarkas banget kan? Tapi emang bener. Aku akuin apa yang dosenku bilang ini bener.


3. Tetangga yang Bakal Bantu Ngurus Jenazah Kita

Poin ke-3 ini sebenarnya lanjutan dari nomor 2. Saat kita atau kerabat ada yang meninggal, siapa yang akan membantu saat mengiringi atau memandikan jenazah? Selain keluarga, sudah pasti tetangga yang akan membantu bukan? Bahkan dosenku itu bilang
Beli produk tetangga, jangan yang di minimarket. Emangnya nanti yang bakal ngurusin jenazah kamu itu orang-orang yang di minimarket?
Hehe super banget ibu dosen ini. Bisa bikin aku mikir dan bilang "hm bener juga" di hati. Beliau juga bilang
Kenapa orang Indonesia susah buat maju? Ya karena mereka selalu beli produk yang dari luar. Bukan produk yang bener-bener ada di deket mereka.
Intinya adalah, sebagai orang Indonesia, bantu dan support juga produk-produk yang dijual di dalam negeri. Terutama buat UKM-UKM yang baru aja terjun ke dunia bisnis.

Matkul kemarin malam bener-bener keren. Sebenernya mau nulis poin lainnya, selain "Cintailah Tetanggamu" ini. Tapi bakal panjang hehe. Untuk ibu dosen "Entrepreneurship", ibu Lilis Cucu, terima kasih untuk pelajaran kemarin. Ceritanya sangat menakjubkan dan aku ngga akan pernah melupakan poin-poin yang ibu sampaikan.

You May Also Like

0 komentar

Halo semuanya, silakan tinggalkan jejak disini ya :) tolong jangan SPAM atau komentar yang berhubungan dengan SARA. Thanks :)