Bulan November Tahun 2015
Sampai di Garut, ada fakta yang membuatku lebih sedih. Nenekku sudah tidak bisa mendengar dengan jelas. Saat Kakekku sudah meninggal dan dibawa ambulance menuju rumah, Nenekku tak tahu kalau Kakek sudah tak ada. Nenek malah memijit kaki Kakekku mengira Kakek hanya tertidur :(. Dan saat Kakekku akan disolatkan, Nenekku berkata "Pengen ikut solat". Dia mengira orang-orang akan solat duha. Satu lagi, Nenekku sudah sangat pelupa. Dia sudah lupa denganku. Sama sekali tak ingat. Aku takut, jika suatu saat Nenek akan bertanya "Dimana Apa?". Entahlah. Aku tak tahu harus menjawab apa.
Dan benar saja, ibuku cerita, saat ibuku tidur di paha Nenekku, Nenek bertanya kepada Ibu "Nyai, apa dimana? Kenapa meni lama di luarnya?". Ibuku bilang "Astagfirullah, Emak, Apa teh udah gaada". Dan Nenekku menangis sejadi-jadinya. Aku tak bisa membayangkan jika suatu saat aku seperti Nenekku. Kadang lupa, kadang ingat.
Lalu di hari ke-7. Tepat saat seminggu di bulan November, aku kehilangan benda yang sangat kusayang. Handphoneku menghilang :(. Entah dicuri atau aku yang teledor karena meletakkannya sembarangan. Yang ku tahu, saat aku pergi ke kampus, aku melewati stasiun yang ternyata sangat ramai. Aku megendong tasku di belakang, handphoneku ada di tempat paling depan tas :( sungguh aku menyesal meletakkannya di sana. Saat sudah di kampus, saat aku cek tas, tasku sudah terbuka. Aku pun meminta teman untuk menelpon nomorku, tapi ternyata sudah tak bisa. Aku menangis di depan teman-temanku. Hari itu hujan sangat deras, sangat tak mungkin untuk mengecek handphoneku. Akhirnya, handphoneku benar-benar hilang dan tak akan kembali lagi padaku :(
Bulan November Tahun 2015. Mungkin ini adalah bulan dimana aku diberi cobaan :'). Ibu selalu bilang "Ikhlasin". Tapi, jujur saja sampai saat ini aku masih belum bisa ikhlas.
0 komentar
Halo semuanya, silakan tinggalkan jejak disini ya :) tolong jangan SPAM atau komentar yang berhubungan dengan SARA. Thanks :)