Husband of The Year

by - Thursday, November 18, 2021


Husband of The Year - Tulisan ini adalah lanjutan dari ceritaku sebelumnya tentang pertemuan pertamaku dengan anakku. Dan tulisan ini akan aku tujukan dan dedikasikan kepada suami yang sudah menemaniku selama kurang lebih hampir 6 tahun ini. Yap. Jika dihitung dari awal masa pacaran, akan segera terhitung 6 tahun di bulan Februari tahun depan.

Kalau ada penghargaan atau award tentang suami terbaik tahun ini atau husband of the year, aku akan memberanikan diri untuk mengajukan suamiku ke dalam nominasinya dan berharap dia akan memenangkan penghargaan itu. Hm, bagaimana aku bisa yakin dia bisa memenangkan penghargaan husband of the year ini?

Akan aku jabarkan satu per satu:

1. Mau ribet mengurus administrasi di bidan dan Rumah Sakit

Aku tahu betul pasti akan melelahkan dan cukup ribet prosesnya terutama di Rumah Sakit. Tapi suamiku mau bulak-balik dan mengurusnya sampai selesai. Bahkan, dia terhitung sangat cepat dalam mengurusnya hingga beberapa keluarga dari ibu lain sering bertanya ke suamiku mengenai prosedur administrasinya.

Ya, untuk nomor satu ini tentu saja semua orang akan melakukannya jika ada orang terdekatnya yang sedang sakit dan tidak bisa melakukan administrasinya sendiri. Tapi aku tetap berterimakasih karenanya.

Apalagi saat di Rumah Sakit, untuk mengurus administrasi dan hal lainnya perlu bulak-balik dari lantai 1-5. Cukup melelahkan sepertinya.

2. Mau membersihkan darah nifasku

Saat di Rumah Sakit dan di ruang rawat inap, sepanjang malam aku memang mennggunakan selang di bagian intimku agar darah nifas yang keluar bisa langsung masuk ke dalam tempat yg sudah disediakan pihak Rumah Sakit agar tidak berceceran kemana-mana.

Tapi, saat pagi datang, para perawat mulai mencabutnya karena persiapan untuk pulang. Saat itu darah nifasku terus keluar hingga mengotori kasur dan selimut yg kugunakan. 

Suamiku tak ragu untuk membersihkannya sampai aku menggantinya dengan menggunakan pembalut.

Aku tahu betul suamiku. Dia bukan orang yang bisa biasa saja melihat sesuatu yang menjijikan apalagi membersihkannya. Tapi aku cukup kaget karena ternyata suamiku mau membersihkannya hingga benar-benar bersih.

3. Mau bantu mandiin dan keramasin aku

Karena perban di bagian luka bekas jahitan caesarku tidak boleh kena cipratan air, pada awalnya aku kesulitan untuk mandi terutama keramas. Apalagi saat H+1 sampai H+3 terkadang masih terasa linu.

Suamiku mau membantuku untuk mandi dan keramas. Dia mau membantuku untuk mandi dan juga keramas hingga aku bisa melakukannya sendiri.

4. Mau mencuci pakaianku dan bayi

Karena saat itu bekas jahitanku masih berasa linu, aku cukup kesulitan untuk jongkok. Apalagi kalau aku harus menyikat pakaian bayi seperti popok kain, gurita atau bedongannya yang terkena kotoran dengan sekuat tenaga. Saat itu aku masih belum bisa, jadi, dia yang mencucinya setiap hari.

Bahkan dia akan melakukannya mulai dari merendam, menyikat, mengucek, mengeringkan, menjemur hingga mengangkatnya kembali.

5. Mau mencuci peralatan makanku dan peralatan minum asi bayi

Selain mencuci pakaian, dia juga mencuci peralatan makanku seperti piring, sendok, garpu, botol minum, dll. Dia juga akan mencuci peralatan minum asi bayi seperti botol susu dan juga alat untuk pump asiku.

Hasil cuciannya juga bisa terbilang sangat bersih karena dia akan mencucinya dengan sabun khusus untuk bayi dan merendamnya dengan air hangat.

6.  Mau memasak makanan

Hal ini sudah suamiku lakukan jauh dari sebelum aku hamil. Bahkan, aku tahu betul suamiku jauh lebih pintar dan jago memasaknya dibandingkan aku yang masih saja belajar. Tak jarang aku pun belajar banyak dari dia yang sedang memasak.

suami masak sate maranggi


Kalau masa pemulihanku sudah selesai, tentunya aku akan mengambil alih kembali semua pekerjaan rumah karena memang sudah tugasku. Dan aku tak ingin suamiku terus merasa capek karena melalukan banyak hal yang sudah kusebutkan.

Sebenarnya, masih ada banyak hal lain yang bisa menjadi alasan kenapa dia bisa menjadi suami terbaik. Tapi, kurasa cukup ini saja yang kusebutkan untuk umum hehe.

Kalau kamu membaca ini, aku ingin mengucapkan banyak terima kasih karena sudah tulus membantuku mulai dari kehamilanku hingga persalinan dan masa pemulihan. Aku sangat bersyukur memiliki kamu di sisiku. Semoga aku dan kamu bisa seterusnya seperti ini.

Untukku, kamu adalah suami terbaik.



Bogor, 18 November 2021 (nulis ini depan kamu pas kamu lagi nonton badminton)

You May Also Like

0 komentar

Halo semuanya, silakan tinggalkan jejak disini ya :) tolong jangan SPAM atau komentar yang berhubungan dengan SARA. Thanks :)