Tidak Ada yang Salah dengan Mencoba Menjadi Lebih Baik
Saat ini, aku sudah banyak melihat teman-teman yang melangkah lebih maju dibanding denganku yang masih terpaku di sini. Kadang aku berpikir, memang apa yang salah? Harus sampai kapan aku berdiam diri? Melangkah lebih maju memang tentu saja baik. Tapi, aku yang sedang mencoba menjadi lebih baik tak ada salahnya kan?
Membingungkan? Pada intinya, aku sedang mencoba menjadi lebih baik. Meninggalkan segala kegiatan dan pembicaraan yang tidak baik. Bersikap tidak menyakiti. Dan tentu saja menghindari semua hal buruk yang dulu sering kulakukan.
Hingga aku sampai di titik aku merasa menjadi seorang yang Introvert. Ya, saat ini aku tak suka ada di keramaian. Aku lebih senang melakukan segala hal sendirian. Dan bahkan, aku cukup nyaman berteman dengan beberapa orang saja. Tidak dalam "sebuah kelompok". Tak apa.
Dan dengan banyaknya perubahan yang sedang kulakukan, hal-hal yang selalu kuingat dan selalu aku coba untuk kulakukan seperti :
1. Mencoba Lebih Banyak Bersyukur
Dulu, aku banyak mengeluh. Aku sangat gampang merasa tak puas. Aku sangat banyak keinginan. Banyak ingin ini itu. Bahkan aku pernah mengeluh "kenapa mereka yang bersikap buruk bisa memiliki kehidupan yang baik?". Dan alhamdulillahnya, aku melihat postingan yang berasal dari Instagram @tausiyahcinta_ yang seperti ini :Instagram @tausiyahcinta_ |
2. Lebih Memperhatikan Cara Berbicara
Saat ini, aku selalu mencoba memperhatikan cara berbicaraku. Di saat mereka yang senang dengan "ceplas-ceplos", "verbal bullying", "memanggil kebun binatang", dan lain-lain, aku lebih memilih untuk menjadi diam. Diam membosankan? Ya, mungkin. Dan kupikir, mereka yang ada di sekelilingku sekarang merasa bosan atau tidak nyaman dengan adanya aku.
Mereka yang selalu tertawa mendengar ocehan, candaan, ledekan, dan lain-lain. Aku hanya bisa diam. Aku hanya mencoba untuk tidak menyakiti siapa pun dengan omonganku. Ya, bisa dibilang aku hanya berbicara sesuai porsinya dan sesuai kebutuhan saja. Jika tidak penting, untuk apa? Sekali lagi, ini pasti sangat membosankan untuk kebanyakan orang. Tapi setidaknya, aku menghindari hal-hal buruk yang bisa saja aku lakukan karena ucapanku.
3. Mencoba Menghindari Ghibah
Bagi seorang perempuan, sudah tidak asing lagi dengan kata "Gosip". Ah sungguh, dulu aku sangat menikmati "gosip" yang sedang beredar di sekolah. Entah tentang teman, orang lain sekolah itu sendiri yang didapat dari mulut ke mulut maupun dunia maya. Astagfirullah.Mencari tahu keburukan orang, kelemahan orang, atau bahkan hal-hal menyedihkan yang membuat tertawa, itu sangat jahat menurutku. Lalu, setelah mengetahui itu, apa yang dilakukan? Mengejek? Dijadikan bahan bercandaan? Oh saat ini kupikir, ngga lucu sih. Kalau kamu menjadi mereka yang selalu kamu perbincangkan, apa kamu akan merasa baik-baik saja? Pasti tidak kan?
source : tumblr |
Ada hadist juga yang selalu aku ingat artinya jika akan memulai pembicaraan dengan mereka yang selalu "ingin tahu" kehidupanku atau kehidupan orang lain.
مَنْ نَفَّسَ عَنْ مُسْلِمٍ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ الدُّنْيَا نَفَّسَ اللَّهُ عَنْهُ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ يَوْمِ الْقِيَامَةِ وَمَنْ يَسَّرَ عَلَى مُعْسِرٍ فِي الدُّنْيَا يَسَّرَ اللَّهُ عَلَيْهِ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ وَمَنْ سَتَرَ عَلَى مُسْلِمٍ فِي الدُّنْيَا سَتَرَ اللَّهُ عَلَيْهِ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ وَاللَّهُ فِي عَوْنِ الْعَبْدِ مَا كَانَ الْعَبْدُ فِي عَوْنِ أَخِيهِ
“Barangsiapa yang meringankan (menghilangkan) kesulitan seorang muslim kesulitan-kesulitan duniawi, maka Allah akan meringankan (menghilangkan) baginya kesulitan di akhirat kelak. Barangsiapa yang memberikan kemudahan bagi orang yang mengalami kesulitan di dunia, maka Allah akan memudahkan baginya kemudahan (urusan) di dunia dan akhirat. Dan barangsiapa yang menutupi (aib) seorang muslim sewaktu di dunia, maka Allah akan menutup (aibnya) di dunia dan akhirat. Sesungguhnya Allah akan senantiasa menolong seorang hamba selalu ia menolong saudaranya.” [HR. Tirmidzi]
Lihat kan? Setelah mendapat pertanyaan itu, aku hanya tersenyum. Seharusnya mereka sudah tahu, dan seharusnya aku memberi tahu ya? Aku cukup senang, aku sudah bisa menghindari hal-hal seperti bergosip. Tak masalah aku menjadi ketinggalan banyak informasi dari sekitar yang sudah pasti tak penting.
Satu lagi, saat sedang berkumpul bersama, jika ada yang ingin berbisik denganku, aku selalu menolak. Atau jika sedang bertiga, sebisa mungkin aku menghindari berbisik.
إِذَا كُنْتُمْ ثَلاَثَةً فَلاَ يَتَنَاجَى اثْنَانِ دُوْنَ اْلآخَرِ حَتَّى تَخْتَلِطُوْا بِالنَّاسِ، مِنْ أَجْلِ أَنَّ ذلِكَ يُحْزِنُهُ
“Apabila kamu bertiga, maka janganlah dua orang di antara kamu saling berbisik-bisik tanpa mengajak yang lainnya, hingga mereka bercampur dengan orang-orang, karena hal tersebut akan menyakitinya.” (Muttafaq ‘Alaih)
Yap, karena aku pernah ada di posisi itu, aku tak mau melakukannya ke orang lain. Cukup menyedihkan memang. "Alah lebay", "baperan" mungkin beberapa orang akan menganggapnya seperti itu, tapi perlu kalian tau, itu bukan hal yang baik. Yuk bareng coba hindarin hal-hal yang bikin ghibah.
4. Mengisi Waktu Luang dengan Baik
Saat ini, pasti sangat sulit untuk lepas dari yang namanya "Social Media" atau mungkin ya "Dunia Maya". Bayangkan saja, di setiap ada waktu luang, dulu aku hampir kecanduan dengan Instagram. Hanya dengan melihat postingan teman-teman, akun lawak, dan lain-lain, aku bisa merasa senang. Tapi, aku merasa ada banyak hal yang tidak baik di sana. Dan 10 bulan yang lalu, aku mencoba untuk tidak berhubungan dengan Instagram sama sekali. Aku mencoba seminggu tanpa Instagram.Aku juga tulis artikelnya di blog ini sekalian share manfaat tanpa sosial media. Hasilnya benar-benar sangat bermanfaat. Dan sekarang pun aku sangat jarang melihat sosial mediaku kecuali berhubungan dengan pekerjaan. Sampai seorang teman bertanya "kamu liat ga story aku?" "kamu liat ga story si A, B, C", aku hanya tersenyum sambil berkata "engga liat". Aku merasa sangat lega bisa seperti itu.
Source : picjumbo |
Bukannya aku menolak adanya "kemajuan teknologi", atau menolak "sosial media". Aku hanya ingin menggunakannya untuk hal yang lebih bermanfaat. Misalnya, berjualan atau untuk upgrade skill. Memang bisa? Bisa. Aku bergabung di beberapa forum atau grup untuk mendapatkan ilmu tambahan dan tak jarang banyak yang aku dapatkan di sana.
Dan saat ini aku mencoba mengisi waktu luangku untuk menulis. Melakukan hal kurasa "Ini passion-ku". Dari pada membuka social media, lalu scroll handphone dari atas ke bawah, dan terus diulang-ulang. Kurang bermanfaat sih, hehe.
Aku seorang muslimah, dan sudah jadi kewajibanku untuk melakukan hal yang baik. Dengan banyaknya perubahan yang terjadi di lingkunganku, aku yang pada awalnya berpikiran sempit kini bisa menjadi lebih luas dan terbuka. Aku sudah berani mengjangkau banyak hal yang pada awalnya sering ku katakan dalam hati "Norak", "Apaan sih?", "Sok islami" dan sebagainya. Astagfirullah.
Mungkin masih banyak sikap burukku yang belum berubah. Tapi aku berani meyakini, saat ini aku sedang mencoba menjadi lebih baik. Lagi dan lagi. Mungkin aku tidak sebaik mereka. Tapi saat ini aku sedang mengejar banyak ketinggalanku. Tidak ada yang salah dengan mencoba menjadi lebih baik, bukan?
Tulisan ini diikutkan dalam postingan tematik Blogger Muslimah Indonesia. #PostinganTematik #BloggerMuslimahIndonesia
66 komentar
Assalamualaikum mbk Aulia... Tulisannya bikin saya merenung. Kadang masih byk waktu luang saya yg blm bermanfaat.. terimakasih sdh diingatkan 😘😘
ReplyDeleteWaalaikumsalam, alhamdulillah, sama kok mbak masih banyak juga waktu luangku yg ga bermanfaat :'D masih terus nyoba cari kegiatan yg bermanfaat hehe
Delete"Aku seorang muslimah, dan sudah jadi kewajibanku untuk melakukan hal yang baik" suka dengan statment ini, iya mbak proses untuk menjadi baik sudah seharusnya dilakukan oleh setiap muslimah... karena ya namanya hati mudah sekali dibolakbalikkan sama Sang Pemiliknya, iman kita juga sering naik turun jadi setiap hari kita harus tetap berusaha untuk menjadi lebih baik
ReplyDeleteOh ya saya juga dulu sempat kecanduan IG sampai-sampai mengabaikan blog, gara2 IG kuota inet saya cepat ludes, waktu banyak terbuang dan blabla... to akhirnya sy bisa lepas juga dari IG dengan cara mengunistall appnya di smartphone saya hehe, kalau mau buka IG skrg lewat web itu pun seperlunya selebihnya saya pengen fokus di menulis di blog saja hehe...
Oke thanks for sharenya mbak. Tulisannya jadi reminder jga bgi saya.
bener banget mbak, kadang niat mau A malah B. tetep semangat biar jadi lebih baik O:)
Deletenah sama kan, selain ngga penting ngabisin kuotanya cepet banget :')
sama-sama ya mbak, saling mengingatkan juga :)
Semangat mbak... semoga bisa terus menebar kebaikan dimanapun.
ReplyDeleteKalau saya dari awal memang bukan pecandu instagram, jadi beberapa bulan ga buka instagram tetap aman..
Meski saya terbilang penggila fb tapi saya masih bisa tidak buka beberapa bulan juga.
Hayukk kita ramaikan blog dengan konten kebaikan.
siaap, aamiin mudah-mudahan bisa selalu menebar kebaikan :)
DeleteTerima kasih sudah diingatkan, Mbak. 4 Tipsnya oke banget...
ReplyDeleteBtw saya pernah kecanduan sosmed. Seakan mendapat limpahan informasi dan gaul sana-sini, tapi justru jadi kedodoran baca buku dan melupakan blog :(
Sekarang berusaha menata diri lagi. Pastinya tidak anti dengan sosmed tapi memang tidak selalu saya pantau. Dan ternyata oke2 aja sih. Alhamdulillah
nah iya banget mbak, saya juga jadi merasa gaul + up to date gitu kan yaa :'D semangat mbak!
DeleteSedang berusaha juga nih untuk tidak terlalu intens bersosmed. Belajar fokus lagi dengan hal yang manfaat, hiks
ReplyDeletehehe semangat ya mbak :)
DeleteSemoga bisa jadi lebih baik, tulisannya bermanfaat sekali mbak, salam kenal :)
ReplyDeleteaamiin, terima kasih mbak, salam kenal juga ya :)
Deleteciri muslim yang baik, selalu berusaha menjadi lebih baik...moga sehat selalu mbak..
ReplyDeleteaamiin makasih ya :)
DeleteAssalamualaikum mba Aulia, terima kasih banyak sudah diingatkan melalui tulisan yang bermanfaat ini. Kadang kita terlihat baik karena Allah yang sudah nutupin aib kita, dan aku setuju banget tiap orang itu pasti pernah berbuat salah, yang penting mau berbenah menjadi insan yang lebih baik.
ReplyDeletehehe iya mbak, setidaknya harus bisa jadi lebih baik lagi :)
DeleteKarena hari esok harua lebih baik dari hari ini :)
ReplyDeleteiyaa mbak, harusnya bisa lakuin hal itu :)
DeleteAlhamdulillah banyak diingatkan lagi melalui tulisan ini, makasih ya Mbak😊
ReplyDeletealhamdulillah bisa saling mengingatkan, sama-sama ya mbak :)
DeleteAlhamdulillah..ulasan yang jadi pengingat buat saya juga ..Semoga kita semua bisa istiqomah di jalan-Nya. Dan, senantiasa meningkatkan kualitas diri agar lebih baik lagi:)
ReplyDeletealhamdulillah, aamiin :)
DeleteAh keren banget tulisannya.
ReplyDeleteSetuju sekali, menjadi lebih baik itu yang harus kita upayakan.
Terima kasih sudah diingatkan ya mbak :)
ah bisa aja mba
Deleteiyaa harus bisa jadi lebih baik, sama-sama saling mengingatkan yaa :)
Iyes dari pada gosip, lebih baik isi waktumu sebaik mungkin
ReplyDeletenah bener banget, gosip bikin numpuk dosa :'D
DeleteMenghindari ghibah, nah ini bener banget, dosa ga kerasa sebenarnya karena kalo liat berita artis rata2 ghibah semua.. hiks.. makasih sharingnya ya mba.. nice post.. salam kenal dari saya :)
ReplyDeletesama-sama yaa, salam kenal juga dari Aulia :)
Deletesemoga kita senantiasa diingatkan ya bahwa balasan terbaik adalah di akhirat nanti, bukan di dunia :)
ReplyDeleteaamiin ya Allah O:)
DeleteBarakallah Mba, semoga istiqomah *hug
ReplyDeletetidak mudah menjadi berbeda dengan sekeliling kita terlebih saat dalam proses memperbaiki diri. semangat!
aamiin, siap semangaaaat
DeleteSosial media. Terkadang jadi candu yang luar biasa mba ya. Padahal semu belaka
ReplyDeletehuhu bener banget mbak :')
DeleteHehehe...sama. kadang ngerasa kalau jadi lebih baik itu kok ujung2nya semacam jd sosok pendiam nan introvert. Mungkin walau diam, perbanyak senyum kali yaaa biar yang deket sama kita gak ikutan diem ajah pas ketemu. Hehe
ReplyDeletehehe iyaa, makin sini makin pendiem rasanya tapi iya dong harus senyum ;D
Deletemenahan diri lebih baik agar kita tidak terjerumus ghibah
ReplyDeleteharus bisa mbak :')
Deleteterus berubah menjadi semakin baik, aku dulu juga termasuk yang kecanduan medsos kadang buka-buka nggak jelas dan buang-buang waktuku. sekarang alhamdulillah mulai bisa membatasi semua, malah kayaknya pernah semingguan sama sekali nggak buka medsos akhirnya banyak ketinggalan info soal blog secara buka grupnya di FB. Tapi segala sesuatu emang kalau berlebihan memang nggak baik juga sih....
ReplyDeletehehe iyaa, yang penting manfaatin sosmed sesuai kebutuhan ajaa yaa
DeleteKeren... Semoga semangat terus jd lebih baik ya :)
ReplyDeleteaamiin makasih ya mbak :)
Deletewah.keren mbak,.bisa 10 hr tanpa IG. Aku sehari bisa ngecek ig beberapa kali tapi nggak pernah lihat IG story temen2. aku selalu lewatin ig storinya. nice artikel. makasih mbak
ReplyDeletehehe nyoba-nyoba itu :D ternyata bermanfaat jadi ngerasa lebih produktif kerja :D sama-sama yaa
DeleteMakasih sudah diingatkan mba. Semangat utk terus memperbaiki diri terlepas banyak kekurangan dlm diri
ReplyDeletesama-sama yaa :) siap selalu semangat
DeleteAssalamualaikum..Mba Aulia, nasihatnya bikin saya merinding. Apalagi pas lebih baik diam daripada kata-kata menyakiti orang. Tanpa disadari bicara ceplas ceplos tapi bikin hati orang lain sakit. hiks.. smg aku bisa memperbaikki diri yaa..aamiin
ReplyDeletehihi iyaa soalnya kan tiap orang beda-beda pas nanggepin omongan kita :'D aamiin semangat terus yaa
DeleteIstidraj itu memang serem ya Mba, terkesan baik-baik saja tapi sebetulnya.... Naudzubillahi mindzalik.
ReplyDeleteiyaa makanya :(
DeleteLuar biasa perjuangannya untuk ,menjadi lebih baik. Semoga saya bisa menyusul cara-caranya. :)
ReplyDeleteaamiin, semangaat yaaa
DeleteAlhamdulillah, sayapun sedang mengkoreksi diri sendiri dan mencoba mempertimbangkan kegiatan yg beberapa waktu lalu kukerjakan, apa manfaatnya untuk diri sendiri? untuk keluargaku? untuk yg lainnya? kalau ternyata tak bermanfaat, rasanya lebih mudah untuk ditinggalkan ya, dan mencari kegiatan lain yang lebih bermanfaat, aamin. Semangat ya mbak,
ReplyDeletebener banget, semangat juga yaa
DeleteBarokallah mbak, jadi pengingat juga buatku.Aku juga masih mengejar banyak ketertinggalan... yang kadang bikin merenung untuk bisa lebih mensyukurinya. Semoga banyak kemudahan jadi lebih baik, meskipun tidak selalu mudah.
ReplyDeleteaamiin :) semangat!
DeletePada intinya menjadi pribadi pembelajar ya mbak
ReplyDeleteiya benar mbak, masih harus banyak belajar
Deletesemoga kita bisa terus berproses menjadi lebih baik hari ke hari ya, Mbak.
ReplyDeleteSaya juga belajar untuk menghindari ghibah. Salah satunya lebih banyak diam di rumah daripada kumpul dengan tetangga (dalam artian bergerombol membicarakan banyak hal). Karena sekali dua saya pernah mencoba ikut untuk bersosialisasi tapi isinya kebanyakan cerita tentang hal yang tak seharusnya saya simak. Tapi di sisi lain nggak enak juga sama tetangga dianggap menutup diri. Mencari ridho itu memang penuh tantangan ya. Saya lebih suka menghabiskan waktu menulis blog saja. Hehehe
Nah, bener banget mbak, malah gara-gara jadi pendiem sekarang ga ada teman buat kesana kemari hehe tapi ga apa lah :) semoga jalannya benar aamiin
DeleteMenghindari ghibah itu semakin susah. Semakin banyak akun-akun "ghibah"bersekiweran..hehe
ReplyDeleteMeski nggak follow, tapi kok baca juga..
Semoga bisa belajar menjadi lebih baik lagi
kalo yg akun macem mulut-mulut malah masih suka follow :( semoga bisa full menghindari itu ya, aamiin
Deletesetiap hari inginnya selalu berubah lebih baik, tapi yg namanya setan juga nggak kalah keukeuhnya nggodain kita. bismillah, harus terus berusaha...
ReplyDeletehuhu bener banget sih :( semangat terus yaa
DeleteMemang kontrol diri itu diperlukan ya biar nggak dikit2 nengok sosmed sehingga bisa lebih optimal menggunakan waktu untuk Hal yang lebih bermanfaat :) thanks sharingnya.
ReplyDeletehehe iyaa, sama-sama ya semoga jadi pengingat aamiin
DeleteHalo semuanya, silakan tinggalkan jejak disini ya :) tolong jangan SPAM atau komentar yang berhubungan dengan SARA. Thanks :)